Konten dari Pengguna

Tokoh yang Menjelajah dan Mencatat Perkembangan Mazhab Syafi'i

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
23 November 2024 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tokoh yang Menjelajah dan Mencatat Perkembangan Mazhab Syafi'i, Unsplash/mostafa meraji
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tokoh yang Menjelajah dan Mencatat Perkembangan Mazhab Syafi'i, Unsplash/mostafa meraji
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh yang menjelajah dan mencatat perkembangan Mazhab Syafi'i dalam catatan perjalanannya adalah Ibnu Batutah, seorang pengembara legendaris dari Maroko yang mengunjungi berbagai negeri, termasuk Kesultanan Samudera Pasai pada abad ke-14.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat, perkembangan Mazhab Syafi'i di berbagai wilayah dunia tidak lepas dari kontribusi para musafir dan cendekiawan yang menjelajah jauh melampaui tanah kelahirannya.

Ini Tokoh yang Menjelajah dan Mencatat Perkembangan Mazhab Syafi'i

Ilustrasi Tokoh yang Menjelajah dan Mencatat Perkembangan Mazhab Syafi'i, Unsplash/mostafa meraji
Siapa yang menjelajah dan mencatat perkembangan Mazhab Syafi'i di Kesultanan Samudra Pasai pada tahun 745-746 H/1345 M? Jawabannya adalah Ibnu Batutah.
Dalam catatan perjalanannya, Rihlah Ibnu Batutah, dia mengunjungi Samudera Pasai dan mencatat berbagai aspek kehidupan di sana, termasuk agama, budaya, dan pemerintahan.
Ibnu Batutah mengamati bahwa Kesultanan Samudera Pasai menganut mazhab Syafi'i sebagai dasar hukum Islamnya.
Dia juga mencatat adanya ulama-ulama setempat yang aktif dalam menyebarkan ajaran Islam dan mendidik masyarakat sesuai mazhab ini. Mazhab Syafi'i menjadi dominan di Samudera Pasai karena sesuai dengan budaya lokal dan dukungan dari penguasa setempat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs acehprov.go.id, seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Batutah, yang menjadi salah satu tokoh yang menjelajah dan mencatat perkembangan Mazhab Syafi'i, sempat mengunjungi Kerajaan Pasai.
Dia juga menceritakan bahwa ketika dia di Cina, dia melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina.
Dikutip dari buku Huru-Hara Majapahit dan Berdirinya Kerajaan Islam di Jawa, Muhlis Abdullah, (2020: 95), ketika Samudera Pasai dikunjungi oleh penulis-penjelajah terbesar Arab, Ibnu Batutah, kerajaan itu telah berbentuk sebuah kesultanan yang tertata rapi.
Dikutip dari situs orias.berkeley.edu, Ibnu Batutah memulai perjalanannya pada tahun 1325 saat dia berusia 20 tahun.
Alasan utamanya untuk bepergian adalah untuk pergi haji atau berziarah ke Makkah untuk memenuhi rukun Islam yang kelima.
ADVERTISEMENT
Perjalanannya berlangsung selama 29 tahun dan dia menempuh jarak sekitar 75.000 mil. Dalam perjalanannya, dia menghadapi banyak bahaya dan mengalami banyak petualangan di sepanjang jalan.
Demikianlah penjelasan terkait tokoh yang menjelajah dan mencatat perkembangan Mazhab Syafi'i. (Mey)