Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tradisi Ma'nene Berasal dari Mana? Ini Jawabannya
19 Desember 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian penting dari budaya suatu daerah.
Tradisi Ma'nene Berasal dari Mana? Ini Jawabannya
Dikutip dari jurnal Pergeseran Makna Ritual Ma’nene’ pada Masyarakat Baruppu Parodo Kabupaten Toraja Utara oleh Febrianti Parrang, tradisi ma'nene berasal dari Toraja Utara.
Ritual ma’nene adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Toraja sebagai bentuk penghormatan dan perhatian terhadap leluhur yang telah meninggal.
Upacara ini melibatkan prosesi penggantian pakaian jenazah , di mana peti mati dibuka dan jenazah dikeluarkan untuk dibersihkan serta dikenakan pakaian baru.
Ritual ini biasanya dilaksanakan setiap bulan Agustus, sebagai bagian dari rangkaian upacara Rambu Solo’, yang merupakan tradisi besar dalam budaya Toraja yang berkaitan dengan pemakaman dan penghormatan terhadap arwah leluhur.
ADVERTISEMENT
Ma’nene’ tidak hanya dilakukan untuk mengenang orang yang telah meninggal, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara keluarga yang masih hidup dengan leluhur yang dianggap tetap berperan dalam kehidupan.
Masyarakat Toraja meyakini bahwa melalui ritual ini, dapat menjaga keharmonisan hubungan spiritual dengan arwah leluhur yang diyakini masih mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dalam kepercayaan masyarakat Toraja, ma’nene tidak sekadar upacara penghormatan, melainkan juga berfungsi sebagai perlindungan bagi keluarga yang melaksanakannya.
Salah satu keyakinan yang berkembang adalah jika ritual ini tidak dilaksanakan, maka musibah atau bencana akan menimpa keluarga yang mengabaikannya.
Kepercayaan ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan arwah leluhur, karena diyakini bahwa leluhur memiliki kekuatan untuk memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi keturunannya.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika arwah leluhur diabaikan dan tidak dihormati, maka kehidupan keluarga yang ditinggalkan bisa terpengaruh secara negatif. Oleh karena itu, ritual Ma’nene’ dianggap sebagai cara untuk menjaga keseimbangan hidup dan memperoleh berkat dari leluhur.
Dengan menghormati dan merawat arwah leluhur, masyarakat Toraja percaya bahwa akan menerima timbal balik yang positif, baik dalam bentuk perlindungan, kesehatan, maupun kemakmuran bagi keluarga yang masih hidup.
Itulah penjelasan mengenai tradisi ma’nene berasal dari mana, tradisi yang tetap menjadi warisan budaya patut dijaga, sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur dan identitas masyarakat Toraja. (shr)
ADVERTISEMENT