Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Wayang Wisanggeni, Tokoh Kuat dan Misterius dalam Dunia Pewayangan
26 April 2025 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wayang Wisanggeni merupakan tokoh yang sangat dikenal dalam tradisi pewayangan Jawa.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak ada dalam naskah Mahabharata asli, kisah Wisanggeni berkembang dalam cerita Jawa yang sarat makna. Tokoh ini dikenal karena keberanian dan kesaktiannya yang luar biasa.
Wayang Wisanggeni
Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Wayang Wisanggeni adalah putra Arjuna dan Batari Dresanala yang lahir dengan latar belakang kisah yang penuh konflik.
Kelahirannya berawal dari perselisihan antara Batari Durga dan Arjuna, yang menyebabkan Batara Guru menceraikan Arjuna dan Dresanala.
Dengan campur tangan Batara Brama, Dresanala dipaksa untuk melahirkan anaknya lebih cepat, dan bayi yang lahir tersebut dibuang ke kawah Candradimuka.
Namun, keajaiban terjadi, dan bayi tersebut selamat serta tumbuh menjadi pemuda yang sangat sakti, yang kemudian diberi nama Wisanggeni oleh Narada.
Wisanggeni menjadi sosok yang menggemparkan dunia para dewa karena kesaktiannya yang luar biasa, hingga tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkannya.
ADVERTISEMENT
Secara fisik, Wisanggeni digambarkan sebagai pemuda yang memiliki penampilan angkuh, namun hatinya sangat baik dan penuh belas kasihan.
Dia dikenal karena sikapnya yang keras dan berani dalam menghadapi setiap tantangan. Meskipun tidak berada di dunia bersama Pandawa, Wisanggeni tinggal di kahyangan Sanghyang Wenang, leluhur para dewa.
Keistimewaan Wisanggeni terletak pada kesaktiannya yang melampaui kekuatan putra-putra Pandawa lainnya. Meski begitu, ia juga memiliki kecerdikan yang luar biasa, tidak seperti Antasena yang lebih polos.
Sifat-sifat ini menjadikan Wisanggeni sebagai tokoh yang penuh teka-teki, dengan keseimbangan antara kekuatan luar biasa dan kecerdasan dalam bertindak.
Selama hidupnya, Wisanggeni menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap tanah kelahirannya, Kerajaan Amarta.
Meskipun harus berhadapan dengan dewa-dewa yang memiliki kekuatan jauh lebih besar, ia tidak pernah mundur dari keyakinannya untuk berjuang demi kebenaran.
ADVERTISEMENT
Pada saat menjelang perang Baratayuda, Wisanggeni dan sepupunya Antasena memilih untuk tidak terlibat dalam peperangan. Hal ini dikarenakan ramalan Sanghyang Wenang yang menyatakan bahwa keikutsertaan mereka justru akan membawa kekalahan bagi Pandawa.
Sebagai gantinya, keduanya memilih untuk menghilang dari dunia, mengorbankan diri mereka demi kemenangan para Pandawa.
Keputusan ini menunjukkan pengorbanan yang sangat besar, dimana mereka memilih untuk mencapai moksa, meninggalkan segala keterikatan duniawi demi kebaikan yang lebih besar.
Kisah Wisanggeni tidak hanya mengajarkan tentang keberanian, namun juga tentang pengorbanan dan prinsip hidup yang teguh.
Dalam pandangan budaya Jawa, ia menjadi simbol pemuda yang berani melawan arus dan siap memperjuangkan apa yang diyakini benar, bahkan jika itu berarti harus menentang kekuasaan besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini mengajarkan bahwa keberanian dan pengorbanan adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
Wayang Wisanggeni terus dikenang sebagai tokoh yang memberi inspirasi bagi setiap generasi untuk berani memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan pengorbanan demi kebajikan bersama.
Kehadiran Wayang Wisanggeni dalam pewayangan Jawa mengingatkan bahwa keberanian bukan hanya soal kekuatan fisik, melainkan juga soal keberanian untuk berkorban demi sesuatu yang lebih besar dan mulia.
Kisahnya tetap hidup dan memberikan pelajaran berharga bagi banyak orang hingga saat ini. (Suci)
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.