Harimau Sumatera Terkam Pekerja Hutan Tanaman Industri di Riau

Konten Media Partner
6 Februari 2022 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
HARIMAU Sumatera (ilustrasi)
zoom-in-whitePerbesar
HARIMAU Sumatera (ilustrasi)
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Lagi, lagi dan lagi. Konflik Harimau Sumatera (Panthera sumatrea) dengan manusia kembali memakan korban.
ADVERTISEMENT
Kali ini, seorang laki-laki ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Simpang Kanan, anak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), grup dari Sinarmas.
Tubuh laki-laki tersebut saat ditemukan dengan kondisi kepala sudah tidak ada lagi, Sabtu (5/2/2022), pukul 12.15 WIB.
Ia diduga diterkam Harimau Sumatera di dalam konsesi PT Simpang Kanan, Petak 501, Pulau Muda, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
“Konflik ini mengakibatkan korban seorang laki-laki operator mesin chainsaw (pemotong kayu) berusia 41 tahun bernama Tugiyat,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (Plt Kepala BBKSDA) Riau, Fifin Arfiana Jogasara, Minggu (6/2/2022).
Ia menceritakan kronologi kejadian. Ketika itu, saat istirahat, teman korban memanggil korban namun tidak ada jawaban dari Tugiyat.
ADVERTISEMENT
“Teman korban kemudian menghampiri tempat korban, namun tidak ada. Sekitar enam meter dari titik tersebut ditemukan celana korban yang bersimbah darah,” jelasnya.
Teman korban kaget kemudian berteriak meminta pertolongan pekerja di sekitar lokasi.
“Teman-teman korban kemudian mencari dengan menggunakan ekskavator. Ditemukan korban sudah tidak bernyawa pada pukul 17.40 WIB,” tutur Plt Kepala BBKSDA Riau.
Fifin menyebut, mayat korban kemudian dibawa ke balai kesehatan terdekat untuk dilakukan autopsi.
“Saat ini tim BBKSDA sedang menuju lokasi untuk mencari info lebih lanjut,” ungkapnya.
Saat ditemukan kondisi korban sangat mengenaskan tanpa kepala.
“Kondisi korban mengenaskan saat ditemukan, pahanya seperti dimangsa oleh hewan buas,” ujarnya.
Saat ini dua orang petugas dari BBKSDA Riau sudah berada di lokasi untuk mengecek lokasi dan mengumpulkan informasi.
ADVERTISEMENT
Laporan: RAMADHI DWI PUTRA