Petani di Dumai Tewas Mengenaskan Diterkam Harimau Sumatera

Konten Media Partner
30 Juni 2021 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WARGA mengevakuasi Samino, warga Batu Teritip, Sungai Sembilan, Dumai, Riau, Selasa (29/6/2021). Samino ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan usai diterkam Harimau Sumatera.
zoom-in-whitePerbesar
WARGA mengevakuasi Samino, warga Batu Teritip, Sungai Sembilan, Dumai, Riau, Selasa (29/6/2021). Samino ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan usai diterkam Harimau Sumatera.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, DUMAI - Samino, warga Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, diterkam oleh Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrea) hendak berangkat ke kebunnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan Samino berangkat ke kebun pada pekan lalu, Jumat (25/6/2021) selama tiga hari, Minggu (27/6/2021).
"Namun, Minggu, 27 Juni 2021, korban tak kunjung kembali. Pihak keluarga dibantu perangkat desa setempat membantu mencari keberadaan korban," ungkap Suharyono, Rabu (30/6/2021).
Setelah beberapa hari melakukan pencarian, tuturnya, korban ditemukan kemarin, Selasa (29/6/2021), dalam kondisi mengenaskan.
Tak hanya itu, tubuh korban juga tidak lengkap lagi saat ditemukan warga.
Suharyono menjelaskan, lokasi ditemukannya jenazah masuk dalam kawasan hutan produksi diberikan izin konsesi HTI kepada PT Suntara Gajapati.
“Kawasan itu merupakan lokasi sudah diakses secara ilegal oleh masyarakat untuk perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.
Selanjutnya, tim BBKSDA Riau menuju Kelurahan Batu Teritip guna memasang kamera pengintai untuk melakukan identifikasi.
ADVERTISEMENT
“Atas temuan tersebut, tim bergerak ke lokasi dan memasang beberapa kamera trap di tempat kejadian dan melakukan identifikasi,” ujarnya.
Fakta mengejutkan diketahui lokasi ditemukannya mayat merupakan habitat terbanyak dari Harimau Sumatera.
“Tempat ditemukannya jenazah merupakan habitat prioritas dari Harimau Sumatera, yakni di lanskap senepis, dari dulu itu memang merupakan habitat harimau,” terang Suharyono.
Selanjutnya, Tim BBKSDA Riau mengimbau kepada warga setempat untuk tidak berbuat anarkis terhadap satwa dilindungi tersebut.
Sebab, jelasnya, harimau berada di kawasan hutan, bukan di permukiman warga.
Laporan: RAMADHI DWI PUTRA