Sampah Menggunung, Wali Kota Pekanbaru Salahkan Kadis

Konten Media Partner
8 Januari 2021 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DUA warga menutup hidungnya saat melewati gunungan sampah di TPS Pasar Pagi Arengka/Soekarno-Hatta, Pekanbaru.
zoom-in-whitePerbesar
DUA warga menutup hidungnya saat melewati gunungan sampah di TPS Pasar Pagi Arengka/Soekarno-Hatta, Pekanbaru.
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Sudah delapan hari, tumpukan sampah menggunung hiasi sudut-sudut Kota Pekanbaru. Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, malah menyalahkan anak buahnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Agus Pramono.
ADVERTISEMENT
Gunungan sampah tersebut tak diangkut akibat putusnya kontrak pihak ketiga yang berakhir 31 Desember 2020 silam. Hingga pekan kedua 2021 ini, belum ada keputusan siapa akan mengangkut puluhan ton sampah diproduksi warga Kota.
"Saya kira inilah kurang cakap menyikapinya. Sehingga tender menunggu Januari. Kenapa bisa lama sekali lelang?," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mempertanyakan, Jumat (8/1/2021).
Kejadian serupa bukan kali ini saja terjadi. Tahun 2016 lebih parah lagi, sampah menumpuk tak diangkut hingga 2017.
Padahal ketika itu, sedang berlangsung Pilwako. Uniknya, Firdaus masih bisa menang melenggang dua periode hingga sekarang ini.
Pemko membagi tiga zona pengangkut sampah dari 12 kecamatan di Pekanbaru.
Zona 1 dan 2 diserahkan pengangkutannya kepada PT PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah. Sedangkan zona 3, Rumbai dan Rumbai Pesisir oleh DLHK.
ADVERTISEMENT
Firdaus menilai, dinas terkait tidak cakap dalam mengantisipasi. Keterlambatan itu berakibat sampai hari ini kontrak baru masih dalam proses lelang.
Ia menjelaskan, sudah memberi instruksi agar 31 Desember 2020 proses lelang rampung. Sehingga sudah ada pemenang dan mitra bisa beroperasi awal 2021.
"Jadi, masa transisi semestinya tidak terjadi. Awal Januari ini dimulai lelang lagi, sehingga butuh waktu sekitar satu bulan menunggu pemenang," lanjutnya.
Firdaus mengaku telah memberikan arahan tegas kepada Agus Pramono, lulusan Akabri Darat 1987 itu.
Keterbatasan armada, tuturnya, diatasi dengan penyewaan alat angkut sesuai keperluan.
"Menyewa sekali lagi unit-unit alat. Dibantu pula dengan dinas-dinas teknis. Seperti PUPR juga mengerahkan alat angkutnya. Kita sudah evaluasi, OPD terkait mempunyai alat berat juga turut membantu mengangkut sampah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Firdaus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Pekanbaru. Ia menilai masyarakat terganggu akibat keterlambatan penjemputan sampah.
"Dinas teknis kita ternyata tidak bisa melaksanakan lelang jasa angkut sampah berikutnya di bulan Desember. Namun keterlambatan dalam aksi akan saya tegur. Dalam pelayanan seperti ini, bekerja keras, bergerak cepat dan tepat," ulasnya.
Firdaus juga mengerahkan Sekretaris Daerah kota Pekanbaru untuk membantu kepala dinas. Ia berharap persoalan ini segera teratasi.
Ia berharap para camat juga bersinergi. Mereka bisa berkoordinasi dengan RT dan RW. Mengkoordinir warga agar tidak lagi membuang sampah di TPS, melainkan langsung mengangkut sampahnya ke TPA.
Laporan: LARAS OLIVIA