Konten Media Partner

Warga di Riau Berteriak Ketakutan saat Harimau Mengelilingi Rumahnya

13 April 2022 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ILUSTRASI
zoom-in-whitePerbesar
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Menggunakan logat bukan warga tempatan Melayu Riau, seorang warga di Desa Tasik Tebing Serai, Kabupaten Bengkalis, Riau, berteriak ketakutan meminta tolong usai rumahnya di perkebunan kelapa sawit didatangi seekor Harimau Sumatera (Panthera sumatrea).
ADVERTISEMENT
Ketakutan warga usai didatangi si kucing besar itu terdengar dari video diterima Selasar Riau, Rabu (13/4/2022), yang berdurasi 1 menit 54 detik. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/3/2022) sore sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kami mohon belas kasihan Oppung (harimau mendatangi rumahnya)," kata suara pria dengan logat Batak di dalam video tersebut.
Dalam video tersebut awalnya diperlihatkan beberapa ekor ayam terlihat berlarian kian kemari, seperti ada sesuatu datang menghampiri.
Tak hanya ayam saja menandakan kehadiran si Raja Hutan, juga terdengar suara gonggongan anjing.
Dengan berbahasa Batak, suara laki laki itu minta diampuni kepada Oppung atau Ompung Nagogo Bolon (julukkan untuk harimau).
Pria ini memohon agar diri dan keluarganya bisa dibiarkan hidup. Ia juga menyebut dirinya hanya mencari nafkah untuk keluarga.
ADVERTISEMENT
Lelaki tersebut juga meminta ampun kepada harimau itu jika selama ini ada berbuat salah.
"Kalau ada langkah dan perbuatan kami yang salah kami mohon ampun Oppung," lanjutnya.
Selain itu, juga terdengar suara anak dan perempuan dewasa. wanita itu meminta agar anaknya jangan bersuara saat harimau mengitari mereka.
Hingga saat ini pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.
Sebelumnya, beberapa hari lalu, seorang petani dan diduga sekalian pemburu binatang dengan cara memasang perangkap, ditemukan tewas bersimbah darah.
Warga tersebut tewas usai diterkam Harimau Sumatera tak jauh dari lokasi sekarang ini di Seberang Pulau Padi KM 68, Bengkalis.
Sementara itu, Plt Kepala BBKSDA Riau, Fifin Arfiana, mengatakan masuknya Harimau Sumatera serta hewan-hewan liarnya ke perkampungan warga membuktikan habitat mereka sudah tidak ada lagi.
ADVERTISEMENT
Harimau Sumatera dengan instingnya berburu hewan buruan dengan radius puluhan kilometer persegi.
Hewan buruan selama ini menjadi mangsanya sudah tidak ada lagi, maka binatang tersebut mendekati pondok warga yang ada di kebun sawit untuk mencari makan.
"Kerusakan dan penebangan liar dapat mengurangi tempat hidupnya satwa. Sehingga yang terjadi satwa menjadi keluar dari tempatnya. Kami datang untuk menyelamatkan semuanya, masyarakat dan satwa," kata Fifin.
Ia menjelaskan, semua kejadian ini terjadi di kawasan konservasi. Artinya, kawasan tersebut sudah rusak dan keberadaannya menjaga rantai makanan satwa liar juga terdampak.
Kawasan konservasi ditetapkan untuk menjadi habitat satwa dilindungi.