Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Tata Ruang Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
5 Februari 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bandung memiliki sejumlah objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Monumen Perjuangan Rakyat. Monumen tersebut menyimpan bukti sejarah perjuangan rakyat Jawa Barat dalam mempertahankan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Monumen tersebut didirikan untuk mengenang sekaligus sebagai tanda penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang dengan bertaruh nyawa. Jika suka dengan sejarah, monumen ini wajib untuk dikunjungi.
Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Dikutip dari Monumen, Purwantari (2023:21), Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat adalah monumen sejarah yang dibangun untuk mengenang masa perjuangan rakyat Jawa Barat saat melawan Belanda pada masa lalu.
Monumen yang kerap disebut Monju ini mulai dibangun pada 1 Juni 1991. Pembangunan monumen membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Monju diresmikan pada 23 Agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat pada waktu itu, R. Nana Nuriana.
Monju dirancang oleh seorang arsitek bernama Slamet Wirasonjaya dan seorang seniman bernama Sunaryo. Tiap desain pada monumen ini memiliki makna tersendiri, seperti 5 buah tugu yang melambangkan Pancasila. Tugu-tugu tersebut memiliki tinggi 17 meter yang bermakna tanggal kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tata Ruang Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Monumen ini berada di Jalan Dipati Ukur No.48, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Bandung. Monumen sejarah ini berhadapan dengan Gedung Sate dan kampus UNPAD. Di sini pengunjung bisa menyaksikan beberapa diorama sebagai berikut.
1. Diorama Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa Bersama Rakyat Menentang Kolonial Belanda Tahun 1658
Diorama ini menggambarkan peperangan dengan VOC yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Pertempuran tersebut diakhiri dengan disepakatinya 12 pasal pada 10 Juli 1659.
2. Diorama Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan Jalan di Sumedang
Selanjutnya, ada diorama yang menggambarkan proyek pembangunan Jalan Raya Pos di daerah Cadas Pangeran. Proyek itu sempat berhenti karena medan yang sulit mengakibatkan banyak korban jiwa dan pekerja menolak untuk melanjutkan kerja.
Pangeran Kusumadinata IX kemudian menemui Daendels demi membela pekerja. Daendels kemudian memerintahkan Brigjen von Lutzow menghancurkan bukit cadas dengan tembakan artileri supaya pembangunan bisa dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
3. Diorama Perundingan Linggarjati 1946
Di Monju juga terdapat diorama yang menceritakan peristiwa Perundingan Linggarjati. Hasil dari perundingan tersebut adalah kesepakatan mengenai status kemerdekaan Indonesia.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang patut dikunjungi di Bandung. Selalu patuhi peraturan yang ada jika berkunjung ke monumen ini. (KRI)