Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
3 Cara Fermentasi Pupuk Organik Cair agar Tanaman Subur dan Ramah Lingkungan
14 Desember 2024 23:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi pupuk organik cair menjadi salah satu metode yang semakin populer di kalangan petani dan pecinta pertanian organik.
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi ini memungkinkan pemanfaatan bahan-bahan alami seperti sampah organik dan limbah tanaman menjadi pupuk yang kaya nutrisi.
Pupuk organik cair tidak hanya efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Menggunakan pupuk organik cair dapat membantu tanaman tumbuh subur dan sehat, sambil menjaga keseimbangan ekosistem.
Cara Fermentasi Pupuk Organik
Berikut ini merupakan tiga cara fermentasi pupuk organik untuk tanaman yang lebih subur dan ramah lingkungan.
Cara Fermentasi Pupuk Organik Cair dengan EM4
Salah satu cara fermentasi pupuk organik cair yang populer adalah menggunakan EM4, sebuah produk mikroorganisme efektif yang mempercepat proses fermentasi.
Dikutip dari buku Pupuk Organik: Cara Membuat dan Menggunakan Pupuk Cair untuk Tanaman, Dr. R. Sutaryo, 2018:47, proses ini dimulai dengan mencampurkan bahan organik seperti pupuk kandang, air, dan EM4 dalam wadah tertutup.
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi berlangsung selama 7 hingga 10 hari, menghasilkan pupuk cair yang dapat disiramkan langsung pada tanah atau daun tanaman. EM4 membantu mempercepat pembusukan bahan organik dan meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
Cara Fermentasi Pupuk Organik Cair Menggunakan Teh Fermentasi
Teh fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair.
Dikutip dari buku Teknik Fermentasi Pupuk Organik, Dr. A. Prawira, 2016:58, dijelaskan bahwa teh fermentasi menggunakan campuran bahan organik seperti dedak, molase, dan air yang difermentasi selama 1 hingga 2 minggu.
Teh ini kaya akan mikroorganisme yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman, serta dapat meningkatkan kualitas tanah secara bertahap.
Teh fermentasi dapat digunakan sebagai pupuk cair yang disiramkan langsung ke tanaman atau digunakan sebagai larutan penyiraman tanah.
ADVERTISEMENT
Cara Fermentasi Pupuk Organik Cair dengan Limbah Sayuran
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah sayuran sebagai bahan fermentasi pupuk organik cair.
Berdasarkan buku Pertanian Organik: Mengelola Tanah dan Tanaman Secara Alami, Dr. Nuryanto, 2020:76, limbah sayuran yang kaya akan nitrogen dan mineral dapat difermentasi dengan penambahan air dan sedikit gula untuk membantu proses fermentasi.
Proses fermentasi dapat berlangsung selama 2 minggu. Setelah selesai, pupuk organik cair ini dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah, khususnya pada tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi.
Cara fermentasi pupuk organik cair merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.
Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses fermentasi yang sederhana, pupuk organik cair dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi pertanian yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Melalui penerapan cara fermentasi pupuk organik cair tersebut, para petani dapat memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijaksana, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan menjaga keseimbangan ekosistem. (Anggie)
Baca Juga: Cara Fermentasi Jerami Padi dengan Tepat