Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
3 Penyebab Adonan Roti Tidak Mengembang dan Gagal
11 Maret 2025 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penyebab adonan roti tidak mengembang sering kali menjadi kendala dalam pembuatan roti. Adonan yang gagal mengembang akan menghasilkan roti yang keras, bantat, dan kurang enak.
ADVERTISEMENT
Proses fermentasi yang tidak sempurna biasanya menjadi penyebab utama kegagalan tersebut.
Penyebab Adonan Roti Tidak Mengembang
Dikutip dari buku Teknologi Pengolahan Roti, Yuyun Anwar, 2015:87, ada tiga faktor utama yang menyebabkan adonan roti gagal mengembang.
Berikut ini adalah tiga penyebab adonan roti tidak mengembang dan gagal.
1. Kualitas Ragi yang Digunakan
Penyebab adonan roti tidak mengembang yang pertama adalah penggunaan ragi yang tidak aktif. Ragi merupakan bahan utama yang berperan dalam proses fermentasi.
Ragi yang sudah mati atau kedaluwarsa tidak dapat menghasilkan gas karbon dioksida, sehingga adonan tetap padat dan tidak mengembang.
Oleh karena itu, sebelum digunakan, ragi perlu diuji dengan mencampurkannya dalam air hangat yang sudah ditambahkan sedikit gula. Jika tidak berbuih dalam beberapa menit, ragi tersebut tidak bisa digunakan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyimpanan ragi juga sangat berpengaruh. Ragi harus disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat agar tetap aktif.
Penyebab adonan roti tidak mengembang sering kali terjadi karena ragi yang terpapar udara lembap atau suhu tinggi sehingga kehilangan efektivitasnya.
2. Suhu Air yang Tidak Tepat
Suhu air yang digunakan dalam proses pencampuran ragi juga dapat menjadi penyebab adonan roti tidak mengembang.
Dikutip dari buku Ilmu dan Teknologi Pangan, Sri Raharjo, 2017:135, menjelaskan bahwa suhu air yang ideal untuk mengaktifkan ragi adalah sekitar 38-40°C. Jika suhu air terlalu panas, ragi bisa mati, sehingga tidak ada gas yang terbentuk dalam adonan.
Sebaliknya, jika air terlalu dingin, aktivitas fermentasi akan melambat dan adonan gagal mengembang dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
3. Proses Fermentasi yang Tidak Optimal
Proses fermentasi yang tidak tepat juga menjadi penyebab adonan roti tidak mengembang. Berdasarkan buku Kimia Pangan dan Gizi, Winarno, 2008:156, menyebutkan bahwa fermentasi yang terlalu singkat atau terlalu lama bisa mengganggu struktur adonan.
Jika suhu ruangan terlalu rendah, fermentasi akan berjalan lambat dan gas tidak terbentuk dengan baik. Sebaliknya, jika suhu terlalu tinggi, fermentasi berlangsung terlalu cepat, menyebabkan adonan kehilangan bentuknya dan tidak mengembang dengan sempurna.
Waktu fermentasi yang ideal berkisar antara satu hingga dua jam, tergantung jenis adonan. Adonan yang difermentasi dengan baik akan terasa lebih ringan dan elastis, sehingga menghasilkan roti yang empuk.
Penyebab adonan roti tidak mengembang dapat dihindari dengan memastikan ragi dalam kondisi baik, menggunakan suhu air yang tepat, dan melakukan fermentasi secara optimal.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami ketiga faktor ini, proses pembuatan roti akan lebih sukses dan menghasilkan roti yang mengembang sempurna. (Mona)