Konten dari Pengguna

4 Penyebab Kolang-kaling Keras yang Harus Dihindari dan Cara Mengatasinya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
30 Maret 2025 19:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab kolang-kaling keras. Foto: Pexels.com/Marina Leonova
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab kolang-kaling keras. Foto: Pexels.com/Marina Leonova
ADVERTISEMENT
Penyebab kolang-kaling keras sering kali berkaitan dengan proses pengolahan yang kurang tepat sejak awal, seperti proses fermentasi yang tidak optimal, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Tekstur kolang-kaling yang seharusnya kenyal bisa berubah menjadi keras jika ada kesalahan dalam pemilihan, perendaman, atau perebusan.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kolang-kaling menjadi keras agar tetap enak saat dikonsumsi.

Penyebab Kolang-kaling Keras

Ilustrasi penyebab kolang-kaling keras. Foto: Pexels.com/ROMAN ODINTSOV
Berikut adalah penyebab kolang-kaling keras yang sering terjadi saat proses pengolahan, dikutip dari jocooks.com.

1. Biji Buah Aren yang Masih Muda

Kolang-kaling berasal dari biji buah aren yang harus dipanen dalam kondisi cukup tua agar teksturnya tetap kenyal setelah diolah.
Jika biji yang digunakan masih terlalu muda, kolang-kaling akan lebih keras dan sulit melunak meskipun sudah direndam atau direbus dalam waktu lama.
Oleh sebab itu, pemilihan buah aren yang sudah matang sangat penting dalam menentukan kualitas kolang-kaling.

2. Proses Fermentasi yang Kurang Optimal

Setelah dipisahkan dari buah aren, biji kolang-kaling seharusnya direndam dalam air bersih selama beberapa hari agar kandungan getahnya berkurang.
ADVERTISEMENT
Jika proses ini dilewati atau dilakukan terlalu singkat, sisa getah yang masih menempel pada biji dapat menghambat kolang-kaling menyerap air saat direbus, sehingga hasil akhirnya menjadi lebih keras.
Air rendaman juga harus diganti secara berkala agar fermentasi berjalan dengan baik.

3. Teknik Perebusan yang Salah

Kesalahan dalam teknik perebusan juga menjadi faktor utama kolang-kaling mengeras.
Merebus kolang-kaling dengan api terlalu besar atau waktu yang terlalu singkat dapat menyebabkan bagian luar matang lebih cepat, tetapi bagian dalam tetap keras.
Sebaliknya, jika direbus terlalu lama, teksturnya justru bisa menjadi lebih liat dan sulit dikunyah. Oleh sebab itu, durasi dan suhu perebusan harus diperhatikan agar hasilnya tetap lembut dan empuk.

4. Penyimpanan yang Tidak Tepat

Penyimpanan kolang-kaling setelah proses perebusan juga bisa mempengaruhi teksturnya.
ADVERTISEMENT
Jika kolang-kaling dibiarkan terlalu lama di udara terbuka tanpa direndam dalam air, kelembapannya akan berkurang, sehingga teksturnya menjadi lebih keras.
Penyimpanan dalam lemari es tanpa air juga dapat mempercepat proses pengerasan karena suhu dingin membuat kolang-kaling kehilangan kadar airnya.

Cara Mengatasi Kolang-kaling Keras agar Kembali Lembut

Ilustrasi penyebab kolang-kaling keras. Foto: Pexels.com/Engin Akyurt
Berikut adalah cara mengatasi kolang-kaling yang sudah keras agar bisa kembali lembut.

1. Merendam Kolang-kaling dalam Air Bersih

Merendam kolang-kaling dalam air bersih selama beberapa hari dapat membantu melunakkan teksturnya.
Proses ini memungkinkan sisa getah yang masih menempel pada biji larut dalam air, sehingga kolang-kaling lebih mudah menyerap cairan saat direbus.
Air rendaman sebaiknya diganti setiap hari agar tetap bersih dan efektif menghilangkan getah.
Jika ingin hasil yang lebih maksimal, air rendaman bisa ditambahkan sedikit perasan jeruk nipis untuk membantu menghilangkan zat yang membuat kolang-kaling keras.
ADVERTISEMENT

2. Merebus dengan Suhu dan Durasi yang Tepat

Merebus kolang-kaling dengan suhu yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan tekstur yang lembut.
Gunakan api sedang dan rebus selama 30 hingga 60 menit agar panas meresap merata ke seluruh bagian biji.
Jika kolang-kaling masih terasa keras setelah perebusan pertama, tambahkan sedikit garam ke dalam air rebusan dan lanjutkan perebusan selama beberapa menit lagi.
Garam dapat membantu melembutkan serat pada kolang-kaling dan meningkatkan rasanya.

3. Menyimpan dalam Air setelah Dimasak

Setelah direbus, kolang-kaling sebaiknya disimpan dalam air bersih untuk menjaga kelembapannya.
Penyimpanan dalam wadah tertutup yang berisi air dapat mencegah kolang-kaling menjadi kering dan keras.
Jika ingin menyimpannya dalam lemari es, pastikan kolang-kaling tetap terendam dalam air agar tidak kehilangan kelembapannya akibat suhu dingin.

4. Menambahkan Baking Soda saat Perebusan

Baking soda dapat digunakan untuk membantu melunakkan kolang-kaling yang sudah terlanjur keras.
ADVERTISEMENT
Tambahkan sedikit baking soda ke dalam air rebusan, lalu rebus kolang-kaling selama beberapa menit.
Baking soda dapat mempercepat proses pelunakan dengan cara mengubah struktur serat pada kolang-kaling sehingga lebih mudah menyerap air.
Namun, penggunaan baking soda harus dalam jumlah yang sedikit agar tidak mengubah rasa alami kolang-kaling.
Secara keseluruhan, memahami penyebab kolang-kaling keras dan cara mengatasinya dapat membantu siapa saja mendapatkan tekstur kolang-kaling yang lebih lembut dan kenyal. (Khoirul)