Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengatasi Hama Ulat pada Tanaman Jagung
14 Oktober 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi hama ulat pada tanaman jagung (Zea mays) merupakan tantangan penting yang dihadapi oleh petani di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Serangan ulat dapat mengakibatkan kerusakan signifikan pada tanaman, yang berdampak langsung pada hasil panen dan kualitas biji jagung.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya praktik pertanian berkelanjutan, metode pengendalian hama yang efektif dan ramah lingkungan menjadi semakin krusial.
Cara Mengatasi Hama Ulat pada Tanaman Jagung
Berikut adalah lima cara terbaru untuk mengatasi hama ulat pada tanaman jagung, untuk menghadapi tantangan ini, petani perlu menerapkan metode pengendalian yang efektif dan terkini.
Dikutip dari jurnal Strategi Pengendalian Invasi Hama Baru Ulat Grayak Jagung,Spodoptera frugiperda,Di Daerah Sentra Produksi Kabupaten Lombok Barat oleh Bambang Supeno,dkk (2021:101).
Penyebaran hama berlangsung dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat, hampir seluruh wilayah Indonesia telah melaporkan keberadaannya. Kerugian yang terjadi mengakibatkan gagal panen, sehingga tanaman jagung terpaksa dialokasikan sebagai pakan ternak.
ADVERTISEMENT
1. Penggunaan Pheromone Trap
Pheromone trap adalah alat yang menggunakan feromon untuk menarik ulat jantan, sehingga mengganggu siklus reproduksinya. Dengan mengurangi jumlah ulat jantan, populasi ulat dapat diminimalkan.
Pemasangan perangkap feromon di area perkebunan jagung dapat membantu memantau dan mengendalikan populasi ulat secara efektif.
2. Aplikasi Biopestisida
Biopestisida yang terbuat dari mikroorganisme atau bahan alami semakin populer sebagai alternatif pestisida kimia. Contohnya, Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri yang efektif melawan berbagai jenis ulat.
Aplikasi biopestisida ini lebih ramah lingkungan dan aman bagi manusia serta hewan peliharaan, serta dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian.
3. Teknologi Drone untuk Pemantauan
Pemanfaatan teknologi drone untuk pemantauan tanaman jagung semakin berkembang. Drone dapat digunakan untuk melakukan survei secara luas dan mendeteksi area yang terkena serangan ulat.
Dengan gambar berkualitas tinggi, petani dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan di area yang terinfeksi, sehingga mencegah penyebaran lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
4. Tanaman Penutup (Cover Crops)
Menggunakan tanaman penutup antara barisan tanaman jagung dapat membantu mengendalikan hama ulat.
Tanaman penutup dapat menarik predator alami hama, serta mengurangi keberadaan ulat dengan menciptakan habitat yang kurang kondusif bagi. Selain itu, tanaman penutup juga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
5. Edukasi dan Penyuluhan Berbasis Teknologi
Pendidikan dan penyuluhan bagi petani tentang teknik pengendalian hama yang terbaru sangat penting.
Program penyuluhan yang memanfaatkan aplikasi mobile atau platform online dapat memberikan informasi terkini tentang serangan hama dan cara pengendaliannya. Dengan pengetahuan yang baik, petani dapat lebih proaktif dalam menghadapi hama ulat.
Cara mengatasi hama ulat pada tanaman jagung memerlukan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.
Dengan menerapkan teknologi terbaru, penggunaan biopestisida, dan edukasi yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen jagung.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Cara Panen Jagung yang Benar untuk Petani