Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apakah Kohe Kambing Harus Difermentasi? Ini Ulasan Lengkapnya
19 Desember 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kohe kambing atau kotoran kambing dikenal sebagai salah satu pupuk organik yang baik untuk berbagai jenis tanaman. Akan tetapi apakah kohe kambing harus difermentasi dahulu sebelum digunakan?
ADVERTISEMENT
Mikroorganisme seperti bakteri atau jamur yang sering terdapat dalam kotoran hewan dapat menimbulkan penyakit pada tanaman. Selain itu, gas amonia pada kohe kambing segar bersifat panas sehingga sering memicu kerusakan pada akar.
Apakah Kohe Kambing Harus Difermentasi?
Apakah kohe kambing harus difermentasi? Jawabannya, iya. Fermentasi mampu mengurangi risiko sekaligus meningkatkan kualitas pupuk. Proses fermentasi tidak hanya memberikan keamanan pada kohe kambing tetapi juga membantu mempercepat.
Adanya bantuan fermentasi membantu membunuh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri atau jamur yang sering terdapat dalam kotoran hewan mentah.
Selain itu, melalui fermentasi juga dapat mengurasi kandungan gas amonia sehingga pupuk menjadi lebih ramah terhadap tanaman.
Tidak hanya mengurasi risiko kerusakan pada tanaman, fermentasi kohe juga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Nutrisi ini akan lebih mudah diserap oleh tanaman sehingga mempercepat pertumbuhannya.
ADVERTISEMENT
Cara Melakukan Fermentasi Kohe Kambing
Fermentasi kohe kambing dapat dilakukan dengan langkah sederhana. Mengutip dari dinpertanpangan.demakkab.go.id, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
Pertama, siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan proses fermentasi. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain kohe kambing, EM4, molase atau tetes tebu, sekam, dan air.
EM4 berperan sebagai aktivator untuk mempercepat proses fermentasi dengan cara memperbanyak mikroba pengurai.
Sementara molase atau tetes tebu ini berfungsi sebagai sumber nutrisi dari bakteri tersebut. Bahan pendukung seperti sekam padi atau serbuk gergaji berfungsi untuk menjaga kelembaban.
Pada 100 kg kohe kambing, diperlukan larutan 5 liter air yang dicampur dengan 2 tutup botol EM4 dan 100 gram molase. Larutan ini dimasukkan dalam sprayer dan kemudian disemprotkan secara merata pada kohe kambing yang sudah dihamparkan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, tutup rapat dan biarkan selama 2–3 minggu. Pastikan untuk mengecek kelembaban agar proses berjalan optimal.
Setelah difermentasi, kohe kambing menjadi pupuk organik yang aman dan efektif. Tanaman yang menggunakan pupuk ini akan tumbuh lebih subur dan menghasilkan buah yang lebih berkualitas.
Jadi, apakah kohe kambing harus difermentasi? Jawabannya sangat jelas, fermentasi adalah langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas kohe kambing sebagai pupuk organik. . (rudin).