Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Burung Merpati Omnivor atau Herbivor? Ini Penjelasannya
5 Juli 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 7 Januari 2025 16:11 WIB
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pola makan burung merpati memang cukup kompleks sehingga membuat beberapa orang bingung. Dalam habitat alaminya, burung merpati bisa menyantap berbagai jenis makanan yang tersedia di lingkungan mereka. Namun, mereka juga terlihat lebih sering makan buah atau biji-bijian.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah burung merpati dapat dikategorikan sebagai omnivor atau hanya herbivor. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa telusuri beberapa fakta seputar burung merpati dan pola makan mereka di perkotaan maupun di habitat aslinya.
Burung Merpati: Omnivor atau Herbivor?
Menurut Suburban Exterminating, burung merpati memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa dalam hal mencari makanan. Mereka tidak hanya memakan biji-bijian dan buah-buahan, tetapi juga serangga kecil.
Kemampuan ini menunjukkan bahwa burung merpati memiliki sifat omnivor, karena mereka memakan tumbuhan maupun hewan. Safeguard UK menambahkan bahwa di daerah perkotaan, burung merpati sering memakan sisa-sisa makanan manusia seperti roti, jagung, dan biji-bijian.
ADVERTISEMENT
Hal ini semakin memperkuat argumen bahwa burung merpati adalah omnivor, karena mereka memanfaatkan berbagai jenis makanan yang ada di lingkungan mereka.
IFL Science menjelaskan bahwa pola makan burung merpati sangat dipengaruhi oleh kebutuhan nutrisi mereka. Burung merpati membutuhkan protein, karbohidrat, dan lemak untuk mempertahankan energi dan kesehatannya.
Oleh karena itu, mereka mencari makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut. Mereka tak akan ragu memakan protein hewani seperti serangga kecil dan cacing .
Fleksibilitas pola makan burung merpati memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan. Kemampuan untuk beradaptasi ini juga termasuk karakteristik utama dari hewan omnivor.
Kenapa Burung Merpati Bukan Karnivora?
Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa burung merpati bukan karnivora setelah mengetahui mereka bisa makan serangga dan cacing. Alasannya karena sebagian besar kebutuhan nutrisi mereka didapatkan dari biji-bijian, buah-buahan, dan bahan makanan nabati lainnya.
ADVERTISEMENT
Pola makan mereka yang beragam juga menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung ke arah omnivor daripada karnivora murni. Selain itu, struktur paruh dan sistem pencernaan mereka lebih cocok untuk mengolah bahan makanan nabati daripada daging.
Oleh karena itu, meskipun burung merpati dapat memakan hewan kecil, mereka tidak sepenuhnya bergantung pada daging untuk kelangsungan hidupnya. Jadi, tidak dapat dikategorikan sebagai karnivora.
Peran Burung Merpati dalam Ekosistem
Salah satu peran utama burung merpati dalam ekosistem adalah penyebaran biji-bijian. Saat mereka mengkonsumsi buah-buahan, biji-biji yang tidak tercerna akan dikeluarkan bersama kotoran mereka di tempat lain, sehingga membantu dalam penyebaran tanaman. Proses ini sangat penting untuk regenerasi tumbuhan dan kesehatan ekosistem.
Burung merpati juga membantu mengendalikan populasi serangga kecil. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem dapat terjaga dan mencegah ledakan populasi serangga yang dapat merusak tanaman.
ADVERTISEMENT
Selain memakan hewan lain, burung merpati juga berguna sebagai sumber makanan bagi berbagai predator. Di alam liar, burung merpati menjadi makanan bagi burung pemangsa seperti elang dan burung hantu.
Dalam lingkungan perkotaan, burung merpati juga bisa menjadi mangsa bagi kucing liar. Ini menunjukkan bahwa burung merpati memainkan peran penting dalam rantai makanan, mendukung keberlangsungan hidup predator dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Pentingnya Manajemen Populasi Burung Merpati
Meskipun keberadaan merpati membawa segudang manfaat, tapi keberadaan mereka dalam jumlah besar di perkotaan juga bisa memiliki dampak negatif.
Safeguard UK menyebutkan bahwa kotoran burung merpati dapat menimbulkan masalah kesehatan dan kerusakan pada bangunan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola populasi burung merpati secara efektif untuk mengurangi dampak negatif ini. Namun, harus tetap memanfaatkan peran ekologis mereka.
ADVERTISEMENT
IFL Science merekomendasikan pendekatan yang seimbang dalam mengelola populasi burung merpati, seperti memberikan alternatif makanan alami, mengurangi akses ke makanan manusia, dan menggunakan metode pengendalian populasi yang ramah lingkungan.
Pendekatan ramah lingkungan meliputi pengaturan tempat sarang agar tidak bertumpuk di perkotaan, tapi di habitat asli mereka. Selain itu, manfaatkan predator alami untuk menangkap burung merpati yang jumlahnya berlebihan.