Konten dari Pengguna

Cara Budidaya Ayam Joper untuk Pemula agar Cepat Panen dan Minim Risiko

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
24 April 2025 14:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara budidaya ayam joper untuk pemula.. Foto: Pexels.com/Samer Daboul
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara budidaya ayam joper untuk pemula.. Foto: Pexels.com/Samer Daboul
ADVERTISEMENT
Cara budidaya ayam joper untuk pemula merupakan salah satu informasi penting yang banyak dicari oleh kalangan pelaku usaha ternak modern.
ADVERTISEMENT
Permintaan pasar terhadap ayam dengan kualitas daging menyerupai ayam kampung terus meningkat seiring kesadaran konsumen akan kesehatan.
Melalui metode yang tepat, budidaya ayam joper bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.

Cara Budidaya Ayam Joper untuk Pemula

Ilustrasi cara budidaya ayam joper untuk pemula.. Foto: Pexels.com/Engin Akyurt
Cara budidaya ayam joper untuk pemula memerlukan pemahaman dasar tentang karakteristik ayam ini dan bagaimana cara perawatannya secara efisien.
Dikutip dari fapet.ugm.ac.id, ayam joper adalah hasil persilangan antara jantan ayam kampung dan betina ayam petelur coklat, yang dirancang untuk menghasilkan daging dengan tekstur mirip ayam kampung dan pertumbuhannya lebih cepat.
Permintaan terhadap ayam joper terus meningkat karena kandungan kolesterolnya lebih rendah serta lebih mudah dipelihara daripada ayam kampung asli.
Keunggulan tersebut membuat ayam ini cocok untuk dibudidayakan, terutama oleh pelaku usaha pemula.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya ayam joper secara tepat dan efisien:

1. Persiapan Kandang yang Sesuai

Pemeliharaan ayam joper sebaiknya dimulai dari kandang dengan desain yang aman, bersih, dan sirkulasi udara baik.
Jenis kandang yang umum digunakan adalah kandang litter dengan alas sekam atau kandang panggung yang lebih mudah dibersihkan.
Luas kandang perlu disesuaikan dengan jumlah ayam, karena kepadatan yang berlebihan bisa menyebabkan stres dan mempercepat penyebaran penyakit.
Kebersihan kandang wajib dijaga setiap hari untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan virus yang merugikan.
Selain itu, penempatan kandang di lokasi yang jauh dari keramaian dan memiliki pencahayaan cukup akan memberikan kenyamanan bagi ayam.

2. Pemilihan Bibit Ayam Joper Berkualitas

Bibit ayam atau DOC (Day Old Chick) sebaiknya dipilih dari peternakan yang terpercaya dan sudah tersertifikasi kesehatannya. Bibit yang sehat umumnya aktif bergerak, memiliki mata cerah, dan tidak cacat fisik.
ADVERTISEMENT
Pemilihan bibit yang baik akan memengaruhi pertumbuhan ayam joper secara keseluruhan, terutama dalam hal bobot panen dan ketahanan tubuh terhadap penyakit.
Hindari membeli DOC dari sumber yang tidak jelas karena berisiko membawa penyakit ke dalam kandang. Setelah bibit sampai, masa adaptasi perlu diberikan agar ayam tidak stres saat proses pemeliharaan dimulai.

3. Pemberian Pakan dan Nutrisi Seimbang

Ayam joper membutuhkan pakan dengan kandungan protein dan energi yang tinggi untuk mendukung pertumbuhannya yang cepat.
Pakan komersial bisa digunakan selama masa pemeliharaan, mulai dari starter hingga grower, sesuai dengan usia ayam. Pemberian pakan dilakukan minimal tiga kali sehari dan air minum harus selalu tersedia dalam kondisi bersih.
Nutrisi tambahan seperti probiotik dan vitamin juga dapat diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit. Jumlah konsumsi pakan rata-rata sekitar 2,4 kg untuk menghasilkan satu kilogram berat hidup ayam.
ADVERTISEMENT

4. Penerapan Sistem Kesehatan Ternak yang Ketat

Ayam joper harus mendapatkan vaksinasi yang sesuai jadwal, seperti vaksin ND dan Gumboro, agar tidak mudah terserang penyakit menular.
Pemeriksaan rutin terhadap kondisi ayam sangat penting agar jika ditemukan gejala sakit, dapat segera ditangani.
Sistem biosekuriti juga perlu diterapkan, misalnya dengan membatasi akses orang luar ke dalam kandang serta menyediakan desinfektan di pintu masuk.
Penyakit seperti flu burung menjadi ancaman serius, maka perlu upaya preventif dengan sanitasi yang baik sejak awal pemeliharaan.
Penggunaan obat-obatan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan agar tidak menimbulkan residu dalam daging.

5. Manajemen Panen dan Pemasaran Produk

Ayam joper dapat dipanen pada usia 60 hingga 70 hari dengan berat ideal sekitar 800 hingga 1000 gram per ekor. Waktu panen harus disesuaikan dengan permintaan pasar dan kondisi harga agar keuntungan maksimal.
ADVERTISEMENT
Produk ayam yang telah dipanen harus dijaga kualitasnya dengan penyimpanan yang higienis sebelum sampai ke konsumen.
Permasalahan umum seperti tata niaga dan penyusutan produk bisa diatasi dengan sistem kelompok, agar jadwal panen lebih teratur dan skala usaha menjadi lebih besar.
Strategi pemasaran melalui media sosial atau jaringan distribusi lokal juga akan sangat membantu memperluas pasar ayam joper.
Dengan mengetahui cara budidaya ayam joper untuk pemula secara lengkap, peternakan bisa dilakukan secara lebih terstruktur dan efisien.
Budidaya ayam ini juga berpeluang besar mendatangkan keuntungan jika dijalankan dengan konsistensi dan perencanaan yang matang. (Shofia)