Konten dari Pengguna

Cara Fermentasi Ikan untuk Budidaya Peternakan yang Sehat

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
14 Desember 2024 23:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Fermentasi Ikan, Foto: Pixabay/Irenna_____
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Fermentasi Ikan, Foto: Pixabay/Irenna_____
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi ikan adalah teknik tradisional yang telah digunakan selama berabadabad untuk mengawetkan ikan dan meningkatkan cita rasanya.
ADVERTISEMENT
Metode fermentasi tidak hanya memperpanjang masa simpan ikan, tetapi juga menghasilkan produk dengan rasa khas dan kaya nutrisi. Di berbagai daerah, fermentasi ikan menjadi bagian dari warisan kuliner yang unik dan menarik.
Menurut Menurut Jay dkk. (2005) dalam situs kanalpengetahuan.tp.ugm.ac.id, fermentasi adalah proses perubahan kimiawi, dari senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh mikrobia.

Cara Fermentasi Ikan

Ilustrasi Cara Fermentasi Ikan, Foto: Pixabay/akbarnemati
Dalam praktiknya, cara fermentasi ikan melibatkan proses alami dengan bantuan mikroorganisme yang menguraikan protein dalam ikan. Berikut adalah cara fermentasi ikan untuk budidaya peternakan yang sehat:

1. Persiapan Bahan dan Alat

Untuk memulai fermentasi, siapkan bahan utama berupa ikan segar atau ikan yang tidak layak konsumsi. Tambahkan bahan tambahan seperti dedak halus, gula merah, atau molase yang berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
ADVERTISEMENT
Sebagai starter fermentasi, gunakan EM4 atau probiotik lainnya. Pastikan juga tersedia air bersih untuk mencampur bahan, serta alat seperti ember plastik, wadah kedap udara, dan pengaduk untuk mempermudah proses.

2. Pengolahan dan Pencampuran Bahan

Langkah pertama adalah mencacah ikan menjadi potongan kecil agar lebih mudah terfermentasi. Campurkan ikan yang sudah dicacah dengan dedak halus dan gula merah atau molase.
Tambahkan EM4 atau probiotik sesuai takaran, biasanya 10 ml untuk setiap 1 kg bahan, lalu tambahkan air secukupnya hingga campuran menjadi lembap, tetapi tidak terlalu basah. Aduk rata hingga semua bahan tercampur sempurna.

3. Proses Fermentasi

Masukkan campuran bahan tersebut ke dalam wadah kedap udara. Pastikan wadah tertutup rapat untuk menciptakan kondisi anaerob yang diperlukan dalam proses fermentasi.
Letakkan wadah di tempat yang teduh dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung. Proses fermentasi biasanya memakan waktu 5–7 hari. Selama proses, cek sesekali untuk memastikan tidak ada bau busuk yang mencurigakan.
ADVERTISEMENT

4. Pengecekan dan Penggunaan

Setelah 5–7 hari, buka wadah dan periksa hasil fermentasi. Campuran yang terfermentasi dengan baik akan memiliki aroma khas asam, tetapi tidak busuk, serta tekstur yang lembut.
Fermentasi yang berhasil dapat langsung diberikan sebagai pakan ternak atau disimpan di wadah kedap udara untuk digunakan kemudian.

5. Manfaat Fermentasi Ikan untuk Ternak

Hasil fermentasi ikan memiliki kandungan protein tinggi dan mudah dicerna oleh ternak seperti unggas, ikan budidaya, dan hewan ruminansia.
Selain itu, probiotik yang terkandung dalam fermentasi membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan ternak, sehingga mendukung pertumbuhan yang optimal dan mengurangi risiko penyakit.
Dengan mengikuti cara fermentasi ikan dengan benar, peternak dapat mengolah bahan yang kurang bernilai menjadi pakan bergizi tinggi, mendukung peternakan yang lebih sehat dan berkelanjutan. (Fikah)
ADVERTISEMENT