Konten dari Pengguna

Cara Fermentasi Kotoran Walet untuk Pupuk Serbaguna

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
15 Desember 2024 23:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk. Pixabay/Psubraty.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk. Pixabay/Psubraty.
ADVERTISEMENT
Supaya menjadi lebih efektif dan aman digunakan, mengetahui cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk tanaman adalah hal penting yang perlu diketahui petani.
ADVERTISEMENT
Kotoran walet dikenal sebagai bahan organik yang bermanfaat sebagai pupuk tanaman. Mengutip dari jurnal.unka.ac.id, kotoran walet mengandung 50,46% C-Organik, 1,59% Fosfor, 2,17% Kalium, 0,30% Kalsium, dan 0,01% Magnesium.

Cara Fermentasi Kotoran Walet untuk Pupuk Tanaman

Ilustrasi cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk. Pixabay/Eismannhans.
Sebelum digunakan, petani perlu mengetahui cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk yang tepat. Hal ini karena kotoran walet mentah cenderung memiliki bau menyengat dan berpotensi membawa bakteri patogen.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan proses fermentasi.

1. Persiapan bahan dan alat

Sebelum memulai fermentasi, siapkan bahan dan alat berikut:

2. Langkah-langkah fermentasi

Kumpulkan kotoran walet kering, lalu haluskan jika terdapat gumpalan besar. Hal ini bertujuan agar proses fermentasi berlangsung merata.
ADVERTISEMENT

3. Pembuatan Larutan Starter

Campurkan 1 liter air bersih dengan 5 sendok makan gula merah atau molase, lalu aduk hingga larut.
Tambahkan 5 ml Em4 ke dalam campuran tersebut. Biarkan selama 15 menit agar mikroorganisme mulai aktif.

3. Pencampuran kotoran walet

Letakkan kotoran walet dalam wadah, lalu siram dengan larutan starter secara perlahan sambil diaduk.
Pastikan semua kotoran walet tercampur rata dan memiliki tingkat kelembaban yang cukup (seperti adonan tanah liat).

4. Proses fermentasi

Tutup rapat wadah dan letakkan di tempat teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Biarkan proses fermentasi berlangsung selama 7–14 hari.
Setiap 3 hari, buka tutup wadah dan aduk campuran untuk memastikan fermentasi merata dan menghindari pembusukan.

5. Pengecekan hasil

Setelah 7–14 hari, kotoran walet yang difermentasi akan berwarna lebih gelap, tidak berbau menyengat, dan memiliki tekstur remah. Ini menandakan bahwa pupuk organik siap digunakan.
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk di atas, selain dapat meningkatkan kualitas pupuk juga mampu mengurangi pencemaran lingkungan. Semoga bermanfaat! (Rudin)