Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cara Fermentasi Kotoran Walet untuk Pupuk Serbaguna
15 Desember 2024 23:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Supaya menjadi lebih efektif dan aman digunakan, mengetahui cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk tanaman adalah hal penting yang perlu diketahui petani.
ADVERTISEMENT
Kotoran walet dikenal sebagai bahan organik yang bermanfaat sebagai pupuk tanaman. Mengutip dari jurnal.unka.ac.id, kotoran walet mengandung 50,46% C-Organik, 1,59% Fosfor, 2,17% Kalium, 0,30% Kalsium, dan 0,01% Magnesium.
Cara Fermentasi Kotoran Walet untuk Pupuk Tanaman
Sebelum digunakan, petani perlu mengetahui cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk yang tepat. Hal ini karena kotoran walet mentah cenderung memiliki bau menyengat dan berpotensi membawa bakteri patogen.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan proses fermentasi.
1. Persiapan bahan dan alat
Sebelum memulai fermentasi, siapkan bahan dan alat berikut:
2. Langkah-langkah fermentasi
Kumpulkan kotoran walet kering, lalu haluskan jika terdapat gumpalan besar. Hal ini bertujuan agar proses fermentasi berlangsung merata.
ADVERTISEMENT
3. Pembuatan Larutan Starter
Campurkan 1 liter air bersih dengan 5 sendok makan gula merah atau molase, lalu aduk hingga larut.
Tambahkan 5 ml Em4 ke dalam campuran tersebut. Biarkan selama 15 menit agar mikroorganisme mulai aktif.
3. Pencampuran kotoran walet
Letakkan kotoran walet dalam wadah, lalu siram dengan larutan starter secara perlahan sambil diaduk.
Pastikan semua kotoran walet tercampur rata dan memiliki tingkat kelembaban yang cukup (seperti adonan tanah liat).
4. Proses fermentasi
Tutup rapat wadah dan letakkan di tempat teduh dengan sirkulasi udara yang baik. Biarkan proses fermentasi berlangsung selama 7–14 hari.
Setiap 3 hari, buka tutup wadah dan aduk campuran untuk memastikan fermentasi merata dan menghindari pembusukan.
5. Pengecekan hasil
Setelah 7–14 hari, kotoran walet yang difermentasi akan berwarna lebih gelap, tidak berbau menyengat, dan memiliki tekstur remah. Ini menandakan bahwa pupuk organik siap digunakan.
ADVERTISEMENT
Cara fermentasi kotoran walet untuk pupuk di atas, selain dapat meningkatkan kualitas pupuk juga mampu mengurangi pencemaran lingkungan. Semoga bermanfaat! (Rudin)