Konten dari Pengguna

Cara Merawat Starter Sourdough agar Tetap Optimal

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
23 Februari 2025 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara merawat starter sourdough. Foto:Pexels/Cats Coming
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara merawat starter sourdough. Foto:Pexels/Cats Coming
ADVERTISEMENT
Cara merawat starter sourdough merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan ragi dan bakteri yang berperan dalam proses fermentasi alami.
ADVERTISEMENT
Perawatan yang tepat memastikan starter tetap aktif, sehat, dan siap digunakan untuk membuat roti dengan tekstur serta cita rasa yang optimal.
Dengan perawatan yang baik, starter sourdough dapat bertahan dalam jangka panjang dan terus menghasilkan hasil fermentasi yang stabil.

Cara Merawat Starter Sourdough

Ilustrasi cara merawat starter sourdough. Foto:Pexels/Monserrat Soldú
Cara merawat starter sourdough adalah hal yang penting untuk menjaga fermentasi tetap aktif dan menghasilkan roti berkualitas.
Dikutip dari laman jim.usk.ac.id, Pembuatan sourdough diawali dengan mencampurkan tepung terigu dan air yang kemudian difermentasi selama beberapa hari pada suhu ruang.
Setelah beberapa hari, bakteri asam laktat mulai terbentuk, sehingga suhu udara harus dijaga dan sourdough harus diberi nutrisi setiap harinya.
Agar tetap aktif dan optimal, starter harus dirawat dengan baik. Berikut adalah beberapa langkah penting untuk merawat starter sourdough agar selalu siap digunakan.
ADVERTISEMENT

1. Memberi Makan Secara Teratur

Starter sourdough perlu diberi makan dengan campuran tepung dan air agar tetap aktif. Jika dibiarkan pada suhu ruangan, starter harus diberi makan setiap 12–24 jam. Jika disimpan di kulkas, cukup beri makan seminggu sekali untuk menjaga keseimbangannya.
Saat memberi makan, buang sebagian starter lama (sekitar setengahnya) sebelum menambahkan tepung dan air baru. Perbandingan yang umum digunakan adalah 1:1:1 (starter:tepung:air) atau 1:2:2 untuk pertumbuhan lebih stabil.

2. Memilih Tepung yang Tepat

Jenis tepung yang digunakan mempengaruhi kesehatan starter. Tepung gandum utuh atau tepung rye lebih kaya akan nutrisi dan mikroba, sehingga dapat membuat starter lebih aktif. Hindari tepung yang mengandung pemutih atau bahan tambahan lainnya.

3. Menyimpan Starter dengan Benar

Starter bisa disimpan di suhu ruangan atau di dalam kulkas. Jika sering digunakan, menyimpannya di suhu ruangan lebih praktis. Jika jarang digunakan, simpan di kulkas agar pertumbuhannya melambat dan tidak perlu diberi makan terlalu sering.
ADVERTISEMENT
Gunakan wadah kaca atau plastik dengan tutup yang longgar agar gas fermentasi bisa keluar.

4. Memastikan Starter Tetap Aktif

Starter yang sehat memiliki aroma asam yang segar, berbuih, dan mengembang setelah diberi makan. Jika baunya terlalu tajam seperti cuka atau alkohol, itu tanda starter butuh diberi makan lebih sering.
Lakukan tes apung sebelum digunakan ambil sedikit starter, masukkan ke dalam air, jika mengapung, starter siap digunakan.
Dengan perawatan yang baik, starter sourdough bisa bertahan bertahun-tahun dan menghasilkan roti berkualitas tinggi. Selamat mencoba! (Yln)