Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Panen Garam dan Tahapan Lengkapnya
5 Oktober 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Garam adalah komoditas penting yang dihasilkan dari proses penguapan air laut atau air dari sumber berkadar garam tinggi. Bagi petani yang mengelolanya, perlu ada pemahaman cara panen garam dan tahap-tahapnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari trunojoyo.ac.id, Peningkatan Kualitas Produksi Garam Menggunakan Teknologi Sederhana, Hoiriyah, 2017, proses panen garam memerlukan pemahaman mendalam mengenai teknik serta tahapan yang harus diikuti agar hasilnya melimpah dan berkualitas.
Cara Panen Garam dan Tahapan Lengkapnya
Di bawah ini adalah panduan lengkap cara panen garam , mulai dari persiapan hingga pasca panen.
1. Persiapan Lahan Tambak Garam
Tahap pertama dalam proses panen garam adalah persiapan lahan tambak. Lahan tambak yang ideal biasanya terletak di dekat pantai dengan akses langsung ke air laut.
Petani garam harus memastikan lahan tambak dibentuk menjadi beberapa petak untuk mengatur aliran air laut dan penguapan. Petak-petak ini dikenal sebagai lahan evaporasi dan kristalisasi.
Selain itu, pemadatan tanah di tambak sangat penting agar air laut tidak meresap ke dalam tanah dan proses penguapan berjalan optimal.
ADVERTISEMENT
Biasanya, tambak garam dilapisi dengan bahan plastik atau semen untuk menjaga kualitas air laut dan menghindari kontaminasi dengan tanah.
2. Pengaliran Air Laut
Setelah lahan siap, air laut dialirkan ke petak-petak tambak yang disebut petak penampungan. Di petak ini, air laut akan didiamkan hingga sebagian besar airnya menguap karena panas matahari.
Proses ini memerlukan cuaca cerah agar penguapan bisa berlangsung lebih cepat. Tahap awal penguapan biasanya memakan waktu beberapa hari hingga kadar garam air laut meningkat.
Air laut kemudian dipindahkan ke petak evaporasi, di mana konsentrasi garam akan semakin tinggi. Di petak ini, air laut yang tersisa tinggal sedikit dan sangat pekat dengan garam.
3. Pembentukan Kristal Garam
Pada tahap ini, air garam yang sangat pekat dipindahkan ke petak kristalisasi. Di sinilah kristal garam mulai terbentuk di dasar tambak seiring dengan proses penguapan yang terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, petani garam perlu menunggu hingga seluruh air benar-benar menguap dan hanya menyisakan lapisan kristal garam di permukaan tambak.
Proses kristalisasi ini bisa memakan waktu 7 hingga 10 hari, tergantung pada kondisi cuaca. Saat kristal garam sudah terbentuk dengan baik, petani dapat mulai memanen garam.
4. Teknik Panen Garam
Setelah kristal garam terbentuk sempurna, panen dilakukan dengan menggunakan alat sederhana seperti sekop garam atau garu.
Garam dikumpulkan dari permukaan tambak dan diletakkan dalam tumpukan kecil di tepi tambak agar sisa air yang mungkin masih ada menguap sepenuhnya.
Setelah beberapa hari, garam yang sudah kering sepenuhnya siap untuk dipanen.
5. Penyimpanan dan Pengemasan
Setelah dipanen, garam harus disortir berdasarkan kualitasnya. Garam yang berkualitas tinggi berwarna putih bersih tanpa kontaminasi tanah atau kotoran. Setelah disortir, garam dapat dikemas dalam karung atau wadah lain untuk dipasarkan.
ADVERTISEMENT
Cara panen garam dan tahapannya memerlukan ketelitian dan kesabaran, terutama dalam memastikan penguapan berjalan sempurna dan kristal garam terbentuk secara optimal.
Dengan mengikuti tahapan yang tepat, petani garam dapat menghasilkan garam berkualitas tinggi yang siap dipasarkan.(AYAA)