Konten dari Pengguna

Cara Panen Lada dan Penanganan Setelahnya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
26 September 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Panen Lada, Unsplash/Demure Storyteller
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Panen Lada, Unsplash/Demure Storyteller
ADVERTISEMENT
Cara panen lada merupakan tahap penting dalam budidaya tanaman ini karena memerlukan perhatian khusus untuk memastikan kualitas dan kuantitasnya.
ADVERTISEMENT
Lada atau biasa disebut merica dibedakan menjadi dua jenis yaitu lada hitam dan lada putih. Keduanya berasal dari pohon yang sama, hanya dibedakan dari waktu memanen.

Cara Panen Lada

Ilustrasi Cara Panen Lada, Unsplash/Nancy Hughes
Untuk menghasilkan lada dengan kualitas yang baik dan memiliki nilai jual tinggi, perlu adanya pengetahuan tentang cara panen lada dan penanganan setelahnya.
Dikutip dari mitrabibit, berikut adalah cara panen lada hingga penanganan pascapanen.

1. Waktu Panen

Lada biasanya dipanen ketika buahnya sudah matang yang ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi kuning atau merah. Waktu yang tepat sangat penting agar hasilnya optimal.
Pelaksanaan panen disarankan setelah buah berumur 6-7 bulan. Untuk mengetahui lada siap dipanen yaitu dengan cara memencet buah lada. Apabila keluar cairan putih artinya belum siap dipanen.
ADVERTISEMENT
Untuk waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi menjelang siang sekitar pukul 09.00-12.00.

2. Teknik Panen

Panen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan memakai mesin perontok.
Teknik panen secara manual atau tradisional. Metode tradisional melibatkan pemetikan buah lada secara manual. Petani biasanya menggunakan tangan untuk memetik buah yang telah matang dari tangkai.
Tak hanya itu, buah lada yang jatuh ke tanah tidak boleh dicampur dengan buah lada yang berasal dari pohon.
Buah lada yang jatuh ke tanah perlu diproses secara terpisah dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Selama musim panen, pemetikan harus dilakukan sesering mungkin agar yang dipetik menjadi seragam.
Apabila pemetikan buah lada dilakukan beberapa kali selama musim panen, kemungkinan buah yang terlalu tua atau tidak matang akan ikut terbawa.
ADVERTISEMENT
Teknik panen dengan mesin perontok. Dalam beberapa kasus, terutama di daerah dengan produksi besar, mesin perontok digunakan untuk meningkatkan efisiensi.
Mesin ini dapat merontokkan buah lada dari tangkainya dengan lebih cepat dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja.

3. Pengumpulan Hasil Panen

Setelah dipanen, buah lada dikumpulkan dalam wadah yang bersih untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan.
Pemetikan harus dilakukan secara higienis, lalu dikumpulkan ke dalam wadah atau kantong yang bersih untuk diproses ke tahap selanjutnya.
Kantong yang sudah digunakan untuk menyimpan bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan lagi untuk mengemas buah lada.
Pastikan setiap kantong yang akan digunakan bersih agar terbebas dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kontaminasi.

4. Penanganan Setelah Panen

Buah lada yang telah dipanen harus dicuci bersih di dalam air untuk menghilangkan kotoran, serangga atau kontaminan lainnya. Lakukan pencucian lada di air yang mengalir bersih.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya yaitu tahap pengeringan dengan cara dijemur di bawah matahari sekitar dua sampai tiga hari hingga kadar air mencapai 15%.
Saat proses pengeringan, lakukan beberapa kali pembalikan agar buah lada memperoleh panas di waktu yang sama. Proses pengeringan dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengering modern.
Setelah proses pengeringan, lada harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk untuk menjaga kualitasnya sebelum dijual.
Ruang penyimpanan perlu diberi alas dari bambu untuk menghindari kantong menyentuh lantai. Lada dapat bertahan sekitar 3-4 tahun jika disimpan di suhu ruang tanpa paparan sinar matahari langsung.
Itulah cara panen lada dan penanganan setelahnya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, petani lada dapat memaksimalkan hasil panen dan menjaga kualitas yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT