Konten dari Pengguna

Cara Perawatan Sawit Umur 10 Tahun dengan Efisien

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
12 November 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara perawatan sawit umur 10 tahun. Pexels/Pok Rie.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara perawatan sawit umur 10 tahun. Pexels/Pok Rie.
ADVERTISEMENT
Cara perawatan sawit umur 10 tahun membutuhkan teknik yang cermat agar produktivitas tetap terjaga dan biaya tetap efisien.
ADVERTISEMENT
Di usia ini, pohon sawit telah memasuki masa produktif penuh sehingga perlu perawatan yang tepat untuk menunjang hasil panen.
Namun, teknik perawatan untuk sawit yang sudah dewasa berbeda dari perawatan pada masa awal pertumbuhannya. Lalu, bagaimana perawatannya?

Cara Perawatan Sawit Umur 10 Tahun

Ilustrasi cara perawatan sawit umur 10 tahun. Pexels/Pok Rie.
Mengutip dari www.ekon.go.id, sawit merupakan komoditas yang berperan penting terhadap pembangunan nasional. Mempelajari cara perawatan sawit umur 10 tahun sangat penting bagi para petani agar pohon sawit tetap produktif.
Beberapa perawatan yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Pemberian Pupuk yang Tepat

Pada usia 10 tahun, pohon sawit membutuhkan asupan nutrisi yang stabil untuk mendukung produksi tandan buah segar (TBS).
Penggunaan pupuk yang tepat bisa menjaga kesehatan tanah dan mendukung produktivitas tanaman sawit. Pupuk yang biasa digunakan untuk sawit umur 10 tahun meliputi pupuk NPK dan pupuk mikro.
ADVERTISEMENT
Pupuk NPK mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk ini sangat penting untuk membantu pertumbuhan tandan dan buah sawit.
Pemberian pupuk NPK sebaiknya dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada awal dan akhir musim hujan.
Selain NPK, tanaman sawit juga membutuhkan pupuk mikro yang mengandung magnesium dan boron. Nutrisi ini berperan penting dalam proses fotosintesis dan kesehatan daun.
Pemberian pupuk perlu dilakukan dengan dosis yang sesuai dan ditaburkan secara merata di sekitar pohon sawit.
Hal ini membantu menghindari penumpukan pupuk yang bisa merusak struktur tanah atau meracuni tanaman.

2. Pemangkasan Daun

Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi jumlah daun yang terlalu lebat sehingga tanaman lebih fokus menghasilkan buah.
Pada pohon sawit yang sudah dewasa, daun yang terlalu rimbun justru bisa menghambat sinar matahari masuk dan berdampak pada proses fotosintesis.
ADVERTISEMENT
Proses pemangkasan daun dilakukan dengan cara memotong daun-daun tua yang sudah tidak produktif.
Hal itu tidak hanya meningkatkan hasil produksi buah tetapi juga mencegah serangan hama yang bersembunyi di antara daun-daun yang sudah kering.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada usia 10 tahun, tanaman sawit rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti ulat pemakan daun, tikus, atau ganoderma.
Pengendalian hama bisa dilakukan secara preventif dengan menggunakan pestisida alami atau kimia, tergantung pada tingkat serangan.
Namun, penggunaan pestisida kimia perlu dibatasi agar tidak merusak tanah dan ekosistem sekitar.
Selain hama, penyakit ganoderma juga sering menyerang sawit dewasa. Ganoderma dapat menyebabkan pembusukan batang sehingga pohon sawit menjadi mudah roboh.
Untuk mencegah hal ini, pastikan area sekitar pohon bersih dari sisa daun atau buah membusuk yang bisa menjadi sumber infeksi.
ADVERTISEMENT

4. Pengelolaan Air dan Drainase

Tanaman sawit memerlukan drainase yang efektif, terutama di lahan yang cenderung basah atau tergenang air.
Kelebihan air pada area akar bisa menyebabkan busuk akar atau bahkan menghambat pertumbuhan buah.
Pembuatan saluran drainase yang baik di sekitar lahan sawit penting untuk mengatur aliran air berlebih, terutama selama musim hujan.
Dengan drainase yang baik, akar sawit bisa tumbuh dengan optimal tanpa terganggu oleh air yang berlebihan.

5. Rotasi Pemanenan yang Efisien

Pada usia produktif seperti 10 tahun, pohon sawit memerlukan pemanenan yang teratur agar buah yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik.
Rotasi panen yang efisien dilakukan setiap dua minggu sekali. Penjadwalan pemanenan yang rutin akan menjaga kualitas dan kuantitas buah serta mencegah buah yang terlalu matang atau busuk di pohon.
ADVERTISEMENT
Selain menjaga rotasi pemanenan, penting untuk memastikan alat-alat panen dalam kondisi baik dan pemanen mendapat cukup pelatihan agar proses pemanenan berlangsung efektif.
Teknik pemanenan yang benar dapat meningkatkan hasil produksi sekaligus mencegah kerusakan pada tandan buah segar (TBS).
Demikian cara perawatan sawit umur 10 tahun yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produktivitas hasil panen. (rudin)