Konten dari Pengguna

Penyakit Utama Tanaman Karet dan Penanganannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
2 September 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyakit utama tanaman karet, Pexels/mali maeder
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit utama tanaman karet, Pexels/mali maeder
ADVERTISEMENT
Tanaman karet adalah tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia sebagai tanaman produksi. Penyakit utama tanaman karet perlu ditangani secara baik agar mendapat panen yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Tanaman karet memiliki karakter batang yang berwarna cokelat dan apabila disayat dapat mengeluarkan getah. Getah inilah yang dikumpulkan oleh para petani karet dan digunakan sebagai bahan baku produksi.

Penyakit Utama Tanaman Karet

Ilustrasi penyakit utama tanaman karet, Pexels/Lum3n
Terdapat berbagai penyakit utama pada tanaman karet. Berikut adalah penyakit utama tanaman karet dan penanganannya agar panen melimpah.

1. Penyakit Daun Odium

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Odium heveae. Jamur ini menginfeksi daun pada berbagai tahap kematangan. Terutama terlihat pada tunas muda yang baru terbentuk selama periode refoliasi.
Daun muda yang terinfeksi akan terlihat seperti lapisan abu menggulung ke dalam, berkerut, dan rontok. Daging daun akan meninggalkan tangkai daun yang menempel pada ranting seperti sapu lidi. Setelah beberapa hari, tangkai daun juga rontok dan mati.
ADVERTISEMENT
Pada daun yang lebih tua, bercak putih kemudian menyebabkan bercak nekrotik yang mengurangi efisiensi fotosintesis. Bunga yang terinfeksi dan buah muda juga akan rontok, yang memengaruhi produksi benih.
Penyakit ini dapat diatasi dengan penyemprotan debu selama periode refoliasi dimulai dari tunas yang muncul pada sekitar 10% pohon. Penyemprotan ini menggunakan 11 hingga 14 kg debu belerang halus 325 mesh per putaran per hektar.
Sulfur yang dicampur dengan bahan inert seperti Talk (70:30) umumnya juga digunakan. Penyemprotan ini dapat dilakukan dalam interval 3 hingga 4 putaran seminggu hingga dua mingguan.

2. Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh organisme bernama Fusarium solani. Gejala awal berupa kulit kayu beralur dan berubah menjadi cokelat. Kemudian, lesi pecah, dan getah putih mengalir keluar seiring perkembangan penyakit.
ADVERTISEMENT
Di bawah kulit kayu yang sakit, floem dan xilem juga beralur dan berubah menjadi cokelat. Akhirnya, seluruh kulit kayu, floem, dan xilem menjadi hitam-cokelat atau hitam, kulit kayu mengering dan terbelah.
Lateks yang melimpah mengalir keluar di sepanjang cabang dan membentuk garis-garis lateks hitam. Pada tanaman yang sakit, daun-daun gugur sebelum lesi, ranting-ranting mati, dan tanaman berhenti tumbuh.
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan cara sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Penyakit utama tanaman karet perlu perawatan yang optimal agar hasil panen melimpah. Petani dapat mengamati tanaman secara berkala untuk menghindari penyebaran penyakit. (Fia)