Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Masjid Merah Cirebon: Sejarah dan Keunikan Arsitektur
28 Februari 2025 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Jabar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan masjid pada umumnya yang didominasi warna putih dan hijau, masjid ini memiliki ciri khas utama berupa warna merah pada bangunannya. Hal ini menjadikannya begitu ikonik dan menarik sebagai salah satu destinasi wisata religi.
Sejarah Masjid Merah Cirebon
Mengutip dari Wisata Sejarah: 90 Destinasi Wisata Ziarah & Sejarah di Jogja, Solo, Magelang, Semarang, Cirebon: Masjid, Candi, Gua, Makam, Klenteng, Situs, Gagas Ulung (2013), Masjid Merah Cirebon awalnya bernama Musala Al-Athya. Namun, karena bangunannya terbuat dari bata merah, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Masjid Merah Panjunan.
Masjid ini awalnya hanyalah tajug atau musala sederhana yang didirikan pada tahun 1480. Pembangunannya berkaitan dengan migrasi keturunan Arab ke Cirebon pada abad ke 15, termasuk Syarif Aburakhman, Syarif Kahfi, dn Syarifah Bagdad.
ADVERTISEMENT
Selama berada di Cirebon, mereka berguru kepada Syekh Nurjati di Pesambangan Gunung Jati dan kemudian diperkenalkan kepada Pangeran Cakrabuana.
Setelah diterima dengan baik, Pangeran Cakrabuana memerintahkan Syarif Abdurakhman untuk membangun pemukiman bernama Panjunan.
Pada tahun 1480, Pangeran Panjnan atau Syarif Aburakhman memimpin masyarakat setempat dan mendirikan Masjid Merah yang hingga kini digunakan sebagai tempat salat lima waktu, destinasi wisata religi , serta kehiatan keagamaan lainnya.
Keunikan Arsitektur Masjid Merah Cirebon
Sebelum masuk ke dalam ruangan, ada pintu kecil berwarna emas di sekelilingnya. Pintu ini menandakan bahwa siapapun yang ingin masuk harus menundukkan kepala terlebih dahulu untuk menghilangkan sifat sombong dalam diri manusia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masjid ini memiliki 17 tiang sebagai penyangga yang bermaknakan 17 rakaat salat. Ada juga gapura kembar sebelum masuk area masjid yang diikuti oleh barisan pagar yang tersusun dari bata merah dan ornamen ukiran Cina.
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Merah Cirebon juga warisan sejarah yang mencerminkan akulturasi budaya Islam, Arab, dan Tionghoa. Keunikan arsitekturnya, terutama dominasi warna merah yang jarang ditemukan pada masjid lain menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan pencinta sejarah. (AIN)