Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Klenteng En Ang Kiong Malang yang Menjadi Salah Satu Bangunan Tertua
17 Oktober 2024 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Malang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Malang mempunyai berbagai bangunan bersejarah. Salah satunya adalah Kelenteng En Ang Kiong. Sejarah Klenteng En Ang Kiong sendiri sudah dimulai sejak abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Kelenteng ini pun dinobatkan menjadi salah satu bangunan tertua di Kota Malang. Hebatnya lagi, bangunan tersebut masih utuh dan bisa dilihat hingga saat ini.
Sejarah Klenteng En Ang Kiong Malang Singkat
Menurut situs malangkota.go.id, Kelenteng Eng An Kiong merupakan salah satu bangunan cagar budaya. Stuktur bangunannya pun masih berdiri kokoh meskipun sudah berusia ratusan tahun.
Pendiri klenteng ini sendiri adalah Letnan Kwee Sam Hway. Pembangunan dibagi menjadi dua periode. Periode pertama terjadi pada tahun 1825 saat bangunan utama didirikan. Bangunan tersebut berupa ruang altar Dewa Bumi.
ADVERTISEMENT
Dewa Bumi adalah dewa utamam yang disembah di kelenteng tersebut. Hal iini disebabkan dulu masyarakat Tionghoa yang datang ke Malang umumnya bekerja sebagai petani. Namun, ada juga yang menjadi tukang kayu sehingga dimanfaatkan untuk membangun rel.
Seiring berjalannya waktu, bangunan utama tak mampu lagi untuk menampung masyarakat Tionghoa yang berdoa di sana. Itulah mengapa bangunan-bangunan lainnya didirikan pada periode kedua, yaitu mulai tahun 1895 hingga 1934.
Pembangunan kelenteng tersebut membuat perkampungan-perkampungan masyarakat Tionghoa di daerah Kotalama semakin banyak bermunculan. Hingga saat ini, mayoritas masyarakat yang mendiami daerah kelenteng masih beretnis Tionghoa.
Kelenteng En Ang Kiong Malang di Masa Sekarang
Saat ini kelenteng yang berlokasi di Jalan R.E. Martadiinata No. 1 Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang tersebut menjadi tempat ibadah umat Tridharma. Umat ini terdiri dari masyarakat beragama Buddha, Konghucu, dan Tao.
ADVERTISEMENT
Masyarakat selain penganut Tridharma juga boleh mengunjungi kelenteng. Terlebih lagi, kelenteng tersebut memang dibuka sebagai wisata.
Kesimpulannya, sejarah Klenteng En Ang Kiong Malang telah dimulai sejak tahun 1825. Artinya, kelenteng ini sudah berumur hampir dua abad. Meski demikian, kelenteng masih kokoh berdiri dan bisa dikunjungi siapa saja. (LOV)