Konten dari Pengguna

Sejarah Patung Sura dan Baya yang Wajib Diketahui Masyarakat

Seputar Surabaya
Artikel yang membahas seputar kota Surabaya.
25 September 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Patung Sura dan Baya. Foto Hanya Ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Abdul Ridwan
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Patung Sura dan Baya. Foto Hanya Ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Abdul Ridwan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di jantung kota Surabaya berdiri dengan megah sebuah patung yang telah lama menjadi ikon dan juga kebangaan masyarakat Surabaya. Patung tersebut adalah patung Sura dan Baya. Pasti banyak yang bertanya bagaimana sejarah patung Sura dan Baya.
ADVERTISEMENT
Patung ini dibangung berdasarkan sejarah yang menjelaskan bagaimana awal mula pembentukan nama Surabaya. Patung ini merupakan patung hewan berupa ikan hiu dan buaya.

Ketahui Sejarah Patung Sura dan Baya

Sejarah Patung Sura dan Baya. Foto Hanya Ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Afif Ramdhasuma
Patung Sura dan Baya memiliki sejarah panjang yang merefleksikan asal-usul nama kota Surabaya dan nilai-nilai luhur yang dianut masyarakatnya. Legenda Sura dan Baya berakar dari cerita rakyat yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Dikutip dari buku Sejarah Kota Surabaya karya Priyo Jatmiko, (2018), konon pada zaman dahulu kala, terdapat dua hewan yang menguasai wilayah yang kini dikenal sebagai Surabaya. Hewan tersebut adalah seekor hiu yang bernama Sura dan seekor buaya yang bernama Baya.
Kedua hewan ini terkenal akan kekuatan dan keganasannya, masing-masing menguasai habitat mereka sendiri yaitu Sura di lautan dan Baya di daratan. Pertarungan sengit pun terjadi. Sura dan Baya saling menyerang dengan ganas, menciptakan kekacauan di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam pertarungan ini buaya mendapatkan gigitan ikan hiu di pangkal ekornya sebelah kanan. Selanjutnya ekornya itu terpaksa selalu membelok ke sebelah kiri. Sedangkan ikan Sura juga tergigit ekornya hingga hampir putus lalu ikan tersebut kembali ke lautan.
Buaya puas telah mempertahankan daerahnya. Pertarungan antara ikan hiu yang bernama Sura dengan buaya yang bernama Baya itu berkesan di hati masyarakat. Oleh karena itu nama Surabaya dikait-kaitkan dengan peristiwa ini.
Dari hal inilah kemudian dibuat menjadi lambang kota Madya Surabaya yaitu gambar ikan Sura dan Buaya sekaligus menjadi sejarah Patung Sura dan Buaya yang dibuat di Jl. Diponegoro No.1-B, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur 60241.
Patung tersebut dibangun pada tahun 1988 oleh seorang pemahat yang dikenal dengan nama Sigit Margono. Patung ini terus dijaga hingga saat ini dan menjadi salah satu maskot serta ikon dari Surabaya.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah pembahasan mengenai sejarah patung Sura dan Baya yang menjadi ikon dari Surabaya. Semoga bisa menambah wawasan sejarah terkait Kota Pahlawan ini. (WWN)