Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Milenial Indonesia Sadar Tentang Perubahan Iklim
23 Januari 2023 12:45 WIB
Tulisan dari Shafa Salsabila Risfi Febrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang. Pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) untuk menghasilkan gas yang dapat merangkap panas dan sudah berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan iklim sejak tahun 1800-an, perubahan tersebut mungkin terjadi secara alami. Perubahan iklim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan signifikan dalam cuaca, suhu udara, dan curah hujan. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan gas lainnya di atmosfer juga dapat menyebabkan hal tersebut. Emisi gas rumah kaca menutupi dunia dan memerangkap panas matahari, mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Dunia saat ini memanas dengan laju tercepat yang pernah ada. Pembangkit energi, manufaktur komoditas, penggundulan hutan, penggunaan transportasi, produksi pangan, pasokan energi bangunan, dan penggunaan berlebihan adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Efek kenaikan suhu kadang-kadang memengaruhi pola cuaca dan mengacaukan tatanan alam. Baik manusia maupun hewan lain yang hidup di Bumi memiliki risiko yang signifikan dari hal ini. Ketersediaan air bergeser karena perubahan iklim, menjadi semakin langka.
Indonesia, negara kepulauan di garis khatulistiwa, mengalami cuaca ekstrem akibat pemanasan global yang menyebabkan kekeringan parah atau banjir. Indonesia juga menyaksikan kenaikan permukaan air laut. Milenial di Indonesia prihatin dengan perubahan iklim. Hingga 80% Milenial khawatir tentang bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi generasi mendatang. Menurut mereka, Indonesia saat ini menghadapi dilema yang signifikan akibat perubahan iklim. Mereka bersedia membelanjakan lebih banyak uang untuk hal-hal yang lebih ramah lingkungan karena mereka percaya itu adalah tanggung jawab mereka untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 67% Milenial bersedia membayar lebih untuk produk dan layanan yang bermanfaat bagi lingkungan. Data ini menunjukkan munculnya generasi konsumen baru yang sadar lingkungan dan mempertimbangkan perubahan iklim saat melakukan pembelian. Karena perbedaan dalam pilihan pengelolaan limbah di seluruh negeri, yang meningkatkan situasi lingkungan di beberapa daerah, Indonesia bagian tengah dan timur mungkin memiliki konsumen yang sadar lingkungan yang sedikit lebih potensial. Pemerintah dan bisnis yang terlibat dalam bencana iklim harus mempertimbangkan ambisi lingkungan pelanggan ini.
Dimulai dengan upaya kita sehari-hari untuk mengatasi masalah ini, setiap orang dapat mengambil tindakan untuk menghentikan perubahan iklim. Berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan kesehatan Anda. Untuk menghemat energi di rumah, beralihlah ke bola lampu LED dan peralatan listrik hemat energi. Alih-alih menggunakan mesin pengering, kita dapat mencuci cucian dengan air dingin atau menjemurnya di luar. Hindari membeli barang sehari-hari daripada makanan lokal musiman untuk mengurangi dampak lingkungan. Selain itu, pilih produk dari perusahaan yang didedikasikan untuk menghemat sumber daya, mengurangi emisi, dan menggunakan lebih sedikit pembuangan gas.
ADVERTISEMENT