'My Lecturer My Husband': Drama-Komedi Perjodohan yang Menjanjikan

Shandy Gasella
Penikmat dan pengamat film - Aktif meliput kegiatan perfilman di Jakarta dan sejumlah festival film internasional sejak 2012
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shandy Gasella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
★★★☆☆ | Shandy Gasella
Penyedia layanan streaming WeTV baru saja meluncurkan mini seri terbaru garapan Monty Tiwa ('Mendadak Dangdut', 'Test Pack') dari rumah produksi MD Pictures berjudul 'My Lecturer My Husband' atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti 'Dosenku Suamiku'. What a silly title laiknya judul-judul sinetron/FTV seperti misalnya 'Abang Ojolku Suamiku, 'Tukang Cilok Langgananku Suamiku', 'Pembantuku Adalah Istriku' -- yang semacam itu. Tapi, mini seri yang kabarnya bakal sepanjang delapan episode ini untungnya memakai judul berbahasa Inggris, jadi kesannya tidak norak-norak amat. Dan, pangsa pasar setidaknya sewilayah Jakarta Selatan jelas sudah di genggaman.
Still adegan My Lecturer My Husband | Dok. MD Pictures/WeTV
Rupanya mini seri yang dibintangi Prilly Latuconsina dan Reza Rahadian ini merupakan adaptasi novel berjudul sama karya Gitlicious, sungguh sebuah nama yang aneh, dan saya duga itu bukan nama aslinya melainkan nama panggungnya. Sebelum menyaksikan episode pertama, saya sudah meraba-raba bahwa kombinasi Reza Rahadian dan Monty Tiwa bakal menghadirkan sesuatu yang layak kita beri perhatian. Keduanya pernah bekerja sama lewat film 'Test Pack' (2012) yang mengesankan itu.
ADVERTISEMENT
Saya tak yakin dengan Prilly Latuconsina, maklum jarang dan selama tujuh tahun terakhir sama sekali tak pernah nonton TV konvensional. Saya ingat penampilannya dalam trilogi 'Danur', tapi masih tak terbayang menerka penampilannya dalam sebuah mini seri bergenre drama-komedi-romantis ini. Salah saya sendiri jarang nonton TV.
Still adegan My Lecturer My Husband | Dok. MD Pictures/WeTV
Jadi, ceritanya Inggit (Prilly Latuconsina), seorang mahasiswi sebuah kampus di Jakarta lagi kesal-kesalnya terhadap seorang dosen bernama Arya (Reza Rahadian) lantaran sang dosen memberi dia nilai C dan selalu memberinya banyak tugas. Episode pertama adalah sebuah introduction yang berusaha meyakinkan penonton bahwa Inggit tak mungkin jatuh cinta kepada Arya, terlepas seberapa gantengnya ia, pokoknya kita diyakinkan bahwa Arya sosok yang menyebalkan bagi Inggit.
Kita disodori banyak adegan yang menampilkan betapa nyebelinnya Arya, misalnya pada adegan Arya meminta Inggit menyelasikan paper dalam waktu sehari dan mesti menyerahkannya pagi-pagi sekali keesokannya di meja kantornya, padahal pada hari itu Arya tak datang ke kampus karena ada kegiatan lain. Adegan lainnya ketika Arya memesan kopi di sebuah kafe dan yang melayaninya, ya betul seperti yang Anda duga, Inggit. Arya memesan kopi dengan permintaan njelimet dan disampaikan secara ketus sehingga Inggit semakin sebal kepadanya.
ADVERTISEMENT
Lalu, dikisahkan ayah Inggit yang tinggal di Jogja sakit keras, dan meminta puteri semata wayangnya itu untuk menemuinya. Inggit pamit kepada pacarnya, Tristan (Kevin Ardilova), yang juga kuliah di kampus yang sama dengannya. Inggit dan Tristan diperlihatkan sebagai sepasang kekasih yang manis. Hingga Inggit dipanggil ayahnya.
Di pembaringan rumah sakit, sang ayah yang tak nampak sakit, tapi ceritanya dia sakit keras, entah salah casting atau salah make-up, sang ayah meminta Inggit yang masih kuliah itu untuk segera menikah dengan lelaki pilihannya, alasannya takut ia keburu meninggal. Inggit segera menelepon Tristan untuk menyusulnya dan memintanya menunjukkan kesungguhan kepada sang ayah, tapi namanya anak muda kemarin sore yang biaya hidupnya masih ditanggung orang tuanya, tentu saja dia mundur. Atas nama berbakti pada orang tua, Inggit pada akhirnya menyetujui juga permohonan sang ayah. Yang dia belum sadari, pilihan sang ayah sebagai calon suaminya ternyata Arya, dosennya sendiri, yang nyebelin itu!
Still adegan My Lecturer My Husband | Dok. MD Pictures/WeTV
Secara cerita ini khas gaya sinetron dan FTV konvensional sejak lebih dari dua dekade lalu. Mungkin karena pasarnya ada dan besar, tak heran di tahun 2017 masih ada penulis novel yang menjual premis dan cerita se-silly itu, dan masih meledak! Dan tak heran juga jika kemudian diadaptasi menjadi mini seri oleh sebuah OTT yang sedang berusaha menaklukkan pasar di tengah persaingan sengit antar OTT baik lokal maupun kelas dunia.
ADVERTISEMENT
Secara penggarapan Monty cukup berhasil mengemas premis dan cerita yang silly menjadi tontonan yang cukup dapat dinikmati, bahkan oleh seorang hater sinetron/ftv konvensional seperti saya. mini seri ini tak terlihat murah dan murahan, walau saya duga budgetnya pasti pas-pasan, tapi jelas terlihat effort pembuat mini seri ini dalam menghadirkan suguhannya semaksimal mungkin.
Prilly masih sering over the top kala diberi dialog yang memaksanya untuk marah, geram, dan berteriak. Tapi, selain pada situasi tersebut, penampilannya cukup menarik simpati, dan pada akhir episode pertama saya akui luluh juga pada pesonanya. Sementara Reza Rahadian, ah tak perlu saya bahas lha ya, dia bermain dengan nampak effortless. Hebat seperti biasanya.
Sejauh episode perdana berjalan, saya cukup dapat menikmati dan pada beberapa adegan dibuat tertawa juga pada lelucon-leluconnya. Saya percaya Reza Rahadian dan Prilli Latuconsina di bawah arahan Monty Tiwa dapat membawa mini seri ini menjadi tontonan yang seru, kocak, dan syukur-syukur pada akhirnya nanti dapat meluluhkan hati juga.
ADVERTISEMENT
Satu hal saja yang masih membebani saya, bagaimana episode-episode mendatang dapat meyakinkan kita bahwa Inggit bakal terus sesebal itu kepada Arya, sebelum pada akhirnya ia luluh. Penulis mesti lebih mengeksplorasi konflik, sebab konflik kampus saja tidak cukup. Setidak-tidaknya urusan perbedaan umur sebenarnya menarik diulik dijadikan konflik sebagai penghalang Inggit untuk tak kecantol kepada Arya, misalnya, tapi itu sama sekali tak disinggung sedikit pun setidaknya dalam episode perdana.
Sulit membayangkan seorang perempuan, terlebih sudah dewasa seperti Inggit, dapat menolak dosen muda, ganteng, pintar, berkharisma seperti Arya. Kecuali jika ia digambarkan sebagai sesosok yang jahat, tentu itu lain cerita. Itu tantangan besar pembuat mini seri ini, sebab walau penggarapan secara teknis dan artistik sudah mumpuni, jauh di atas rata-rata sinetron/ftv, bakal sia-sia bila masih memakai logika lama yang selalu berseberangan dengan akal sehat.
ADVERTISEMENT
Tapi, sejauh ini, mini seri ini cukup meyakinkan dan menghibur kok. 'My Lecturer My Husband' dapat disaksikan melalui WeTV.