Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Rasa Sayang Tumbuhkan Emosi Positif Anak
13 Maret 2025 13:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Lucy Lidiawati Santioso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

"Pentingnya Kasih Sayang Orang Tua dalam Membentuk Kebahagiaan dan Kepercayaan Diri Anak"
ADVERTISEMENT
Kasih sayang dalam keluarga memiliki peran besar dalam membentuk emosi positif dan perkembangan anak. Dalam teori kebutuhan Maslow, kasih sayang termasuk dalam kebutuhan sosial yang harus dipenuhi agar seseorang dapat berkembang secara optimal. Ketika anak mendapatkan cukup kasih sayang dari orang tua, mereka akan merasa aman, dihargai, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Namun, di Indonesia, budaya mengekspresikan kasih sayang secara langsung masih belum begitu umum. Banyak orang tua lebih sering menunjukkan rasa sayang melalui tindakan, seperti memenuhi kebutuhan materi, membantu anak dalam keseharian, atau memberikan nasihat. Padahal, secara psikologis, anak juga membutuhkan ekspresi kasih sayang yang eksplisit, seperti pujian, pelukan, atau kata-kata positif.
Keluarga bahagia dibangun dari hubungan yang erat antara orang tua dan anak, di mana kasih sayang berperan sebagai fondasi utama. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak, tidak hanya dalam hal akademis, tetapi juga dalam aspek emosional. Anak yang tumbuh dengan kasih sayang yang cukup akan lebih mampu mengembangkan hubungan sosial yang sehat, memiliki kontrol emosi yang baik, dan lebih optimis dalam menghadapi tantangan hidup.
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara untuk mengekspresikan kasih sayang kepada anak, mulai dari hal sederhana seperti mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, memberikan sentuhan fisik seperti pelukan, mengucapkan kata-kata positif, hingga memberikan waktu berkualitas bersama. Dengan menunjukkan kasih sayang secara langsung, orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan emosional anak, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih kuat dalam keluarga.
Dengan memahami pentingnya kasih sayang dan cara mengekspresikannya, diharapkan hubungan orang tua dan anak menjadi lebih harmonis, serta anak dapat tumbuh menjadi individu yang bahagia dan percaya diri.
Sebetulnya, kasih sayang itu adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Dari lahir, kita sudah punya rasa kasih sayang. Tanpa itu, kita bahkan nggak akan ada di dunia ini. Tapi, rasa sayang ini nggak bisa dibiarkan begitu saja, harus terus dikembangkan dan diekspresikan dengan cara yang tepat.
ADVERTISEMENT
Kalau kita lihat teori kebutuhan dari Abraham Maslow, manusia punya lima kebutuhan utama yang harus dipenuhi supaya bisa berkembang secara optimal:
1. Kebutuhan Dasar (Fisiologis)
Ini yang paling mendasar, seperti makan, minum, tidur, dan bernapas. Kalau ini nggak terpenuhi, tubuh kita bakal gampang sakit dan nggak punya energi buat hal lain. Contohnya, kalau kita begadang terus-terusan untuk scroll media sosial sampai kurang tidur, pasti besoknya badan jadi lemas dan sulit fokus di sekolah atau kerja.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman
Semua orang butuh merasa aman dan stabil, baik secara fisik maupun emosional. Kalau kebutuhan ini nggak terpenuhi, kita bisa sering cemas atau takut. Misalnya, anak-anak yang hidup di lingkungan yang nggak stabil atau sering mengalami kekerasan verbal dari orang tua bisa tumbuh dengan perasaan insecure dan sulit percaya pada orang lain.
ADVERTISEMENT
3. Kebutuhan Kasih Sayang dan Rasa Memiliki
Ini yang bikin kita pengen punya teman, bergabung di komunitas, atau dekat dengan keluarga. Kalau kebutuhan ini nggak terpenuhi, seseorang bisa merasa kesepian atau bahkan terisolasi. Contoh nyatanya, banyak anak muda sekarang yang merasa lebih nyaman curhat di media sosial daripada ke orang tua karena merasa nggak cukup mendapat perhatian atau validasi di rumah.
4. Kebutuhan Akan Harga Diri (Self-esteem)
Ada dua jenis kebutuhan ini: yang pertama terkait dengan status sosial, perhatian, dan reputasi; yang kedua lebih ke kepercayaan diri, kemandirian, dan pencapaian. Kalau seseorang merasa nggak dihargai atau terus dibanding-bandingkan dengan orang lain, rasa percaya dirinya bisa turun dan malah jadi minder. Misalnya, anak yang selalu dibandingkan dengan saudara atau temannya bisa jadi merasa dirinya nggak cukup baik, padahal tiap orang punya keunikan sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ini adalah puncaknya, di mana seseorang bisa mengembangkan potensi terbaiknya. Misalnya, seseorang yang suka musik tapi nggak pernah dikasih kesempatan untuk belajar atau tampil di depan umum mungkin akan kehilangan motivasi dan merasa bakatnya nggak berguna. Tapi kalau dia didukung, dia bisa makin percaya diri dan berkembang di bidang yang dia cintai.
Kasih sayang itu bukan cuma soal kata-kata, tapi juga tindakan nyata. Kalau kita ingin hubungan yang lebih baik dengan orang tua, saudara, atau teman, coba mulai dari hal-hal kecil, seperti menghabiskan waktu bareng, mendengarkan dengan penuh perhatian, atau sekadar mengucapkan “terima kasih” atas hal-hal sederhana yang mereka lakukan. Dengan begitu, kita bukan cuma memenuhi kebutuhan kasih sayang kita sendiri, tapi juga membantu orang-orang di sekitar kita merasa lebih dihargai dan dicintai.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Orang Tua
Ada banyak cara untuk mengekspresikan rasa sayang, dan kalau ingin anak bisa menunjukkan kasih sayangnya kepada orang tua, maka orang tua juga harus memberi contoh terlebih dahulu. Anak belajar bukan dari apa yang kita katakan, tapi dari apa yang kita lakukan.
Jadi, lupakan prinsip Lakukan apa yang aku bilang, bukan apa yang aku lakukan. Sebaliknya, tunjukkan kasih sayang secara langsung. Beri anak perhatian, tunjukkan kebanggaan atas pencapaiannya, dan berikan dukungan penuh dalam apa yang mereka sukai.
Ketika anak merasa dicintai dan dihargai, otaknya akan memproses emosi positif yang membentuk rasa bahagia dalam jangka panjang. Ini akan membuat mereka lebih mudah untuk mengekspresikan rasa sayangnya, termasuk kepada orang tua. Jadi, kalau ingin anak tumbuh dengan penuh kasih sayang, mulailah dengan menjadi contoh nyata bagi mereka.
ADVERTISEMENT