Trofi Premier League

Dilema Fan Liverpool, Sven-Goeran Eriksson: Antara Titel Juara dan Nyawa Manusia

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
14 April 2020 19:58 WIB
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sven Goran Eriksson. Foto: Khaled DESOUKI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sven Goran Eriksson. Foto: Khaled DESOUKI / AFP
ADVERTISEMENT
Gara-gara pandemi virus corona, Liverpool terancam gagal menggamit trofi Premier League. Bagi Sven-Goeran Eriksson yang mengaku sebagai fan The Reds, kondisi ini membuatnya dirundung dilema.
ADVERTISEMENT
Eriksson jelas ingin melihat klub favoritnya mengangkat trofi Premier League. Di sisi lain, dia enggan menafikan ada nyawa jutaan orang yang dipertaruhkan jika kompetisi sepak bola, termasuk Premier League, sembarang dilanjutkan.
"Saya fan Liverpool. Kalau Anda menyuruh saya untuk melupakan musim ini, itu sangat, sangat sulit," ujar eks pelatih Timnas Inggris itu kepada Good Morning Britain.
Ya, jelas. Liverpool sudah menunggu 30 tahun itu menggamit titel Premier League. Berkat konsisten performa positif sepanjang musim, pasukan Juergen Klopp cuma butuh dua kemenangan lagi untuk mewujudkannya.
Ekspresi pemain Liverpool usai kalah dari Watford. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Jadi, bakal menyakitkan jika Premier League 2019/20 disetop begitu saja tanpa ada tim yang juara. Namun di sisi lain, pihak Premier League dan liga di negara lain tampaknya enggan menyudahi kompetisi begitu saja.
ADVERTISEMENT
"Saya kira pihak-pihak terkait berusaha melakukan yang terbaik. Ini soal sepak bola, tentang penggemar, tetapi juga banyak uang [yang dipertaruhkan] jika Anda membahas klub yang lebih besar di Premier League, Liga Champions, dan liga-liga di negara lain," lanjutnya.
Bicara soal uang, memang ada harga yang harus dibayar oleh para penyelenggara liga jika kompetisi musim ini dihentikan. Premier League, misalnya, mereka harus membayar 762 juta poundsterling (sekitar Rp15 triliun) ke pemegang hak siar jika musim ini tak selesai.
Terlepas dari itu, Eriksson lebih mengkhawatirkan keselamatan orang-orang. Iya, dia pengin Liverpool jadi juara, tetapi keselamatan jiwa manusia lebih berharga menurutnya.
"Apa yang akan terjadi? Saya tidak tahu, tetapi satu hal yang pasti, kita tidak bisa mengambil risiko nyawa dengan menyelesaikan liga (Premier League) dan Liga Champions. Kita tidak bisa melakukan itu," ujar pelatih legendaris Lazio itu.
ADVERTISEMENT
Pada Maret lalu, Juergen Klopp juga bilang bahwa sekarang bukan saatnya memikirkan sepak bola, melainkan lebih penting untuk saling melindungi. Pelatih asal Jerman itu juga berpesan kepada para fan Liverpool agar selalu mengutamakan kesehatan.
"Dulu saya pernah berkata bahwa sepak bola terlihat seperti hal paling penting dari hal-hal tak penting. Untuk sekarang, sepak bola dan pertandingan sepak bola sama sekali tak penting," tegas Klopp, dikutip dari laman resmi Liverpool.
Trofi Premier League Foto: REUTERS/Phil Noble
"Untuk para suporter, tim ini punya pesan khusus bagi kalian. Utamakan kesehatan, ini demi kebaikan kalian sendiri. Jangan mengambil risiko. Pikirkan orang-orang di sekitar kalian. Apa yang kalian lakukan bisa saja berdampak pada orang-orang di sekitar kalian. Kami harap kita semua bisa menjaga diri dan saling menjaga," tutur Klopp.
ADVERTISEMENT
Tetaplah #dirumahaja. Dengan begitu, semoga pandemi corona ini cepat usai dan kita semua bisa menonton sepak bola lagi. Khusus fan Liverpool, kalian tentu tetap boleh berharap trofi Premier League 2019/20 masuk dalam kabinet trofi di Anfield.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten