Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Andy Carroll saat Gabung Liverpool: Aku Berharap Gagal Tes Medis
26 Desember 2019 8:09 WIB
ADVERTISEMENT
Uang mungkin bisa membeli raga, tetapi tidak dengan jiwa. Mulut bisa berbohong sejuta kata, tetapi rasa tak akan pernah dusta.
ADVERTISEMENT
"Tahukah Anda, aku waktu itu sedang cedera, dan yang kupikirkan hanyalah, 'Semoga tes medisnya gagal'," ujarnya kepada Daily Mail.
Cedera yang dimaksudnya itu, per Transfermarkt, adalah cedera paha. Sebuah cedera yang diderita penyerang jangkung bertinggi 193 sentimeter itu sejak 2 Januari 2011.
Akan tetapi, The Reds tampaknya mempersetankan itu semua. Aksi Carroll mencetak 11 gol dari 19 laga awal Premier League 2010/11 bersaa The Magpies sudah cukup membikin Liverpool kepincut.
Inikah yang disebut jatuh cinta pada 11 gol pertama? Bagaimana rasannya? Apakah sama membutakannya seperti cinta pada pandangan pertama?
Liverpool dituntut bergerak cepat. Sebab, kondisinya pada waktu itu, dalam hitungan jam saja, jendela transfer musim dingin bakal segera ditutup.
ADVERTISEMENT
Uang senilai 35 juta poundsterling akhirnya disepakati sebagai mahar penebus Carroll, mengukuhkannya sebagai pemain British paling mahal sepanjang masa, sekaligus sempat memecahkan rekor pembelian Liverpool.
Carroll sebenarnya tidak pernah ingin meninggalkan Newcastle United. Ini masalahnya bukan ada di Liverpool. Pada prinsipnya, dia memang tidak mau pindah ke klub mana pun. Dirinya hanya ingin main untuk klub yang mengisi ruang tersendiri di hatinya itu.
Wajar. Pertama, karena Carroll lahir di Gateshead. Kota itu terletak di Tyne and Wear, tepatnya di tepi selatan Sungai Tyne di seberang Newcastle upon Tyne.
Kedua, Carroll juga merupakan produk akademi The Toon Army. Jadi bisa dibayangkan, sejak berojol hingga beranjak dewasa, dia memang sudah sedekat itu dengan Newcastle United.
Pria kelahiran 6 Januari 1989 ini bahkan memulai debut profesionalnya pada tahun 2006 bersama Newcastle United. Waktu itu, sebagai pemain muda, Carroll belum jago-jago amat.
ADVERTISEMENT
Carroll bahkan tak kuasa menyelamatkan Newcastle United dari jurang degradasi pada Premier League 2008/09. Namun justru bakatnya kian mekar saat bermain bareng Steve Harper dan kolega di Football League Championship musim 2009/10.
Pada masa itu, Carroll mencetak 17 gol dari 39 laga, mengantarkan Newcastle United balik promosi ke Premier League dengan menyandang status sebagai juara kompetisi level kedua Inggris itu. Mereka pergi dengan memalukan, tapi kembali secara terhormat.
Sungguh lumrah jika Newcastle United memang terpatri di hati seorang Andy Carroll. Lha wong mereka pernah merasakan susah-senang bersama.
Namun, apa daya, pihak klub, terutama Mike Ashley --pemilik Newcastle United, tak kuasa menolak uang segitu banyak dari Liverpool. Oh, manusia sungguh lemah di hadapan uang.
ADVERTISEMENT
“Aku ingat meninggalkan tempat latihan Newcastle dengan mobil Kevin Nolan karena banyak orang di luar. Kami pergi ke rumahnya dan menonton TV. Aku berpikir, 'Aku tidak akan pergi'. Aku baru saja membeli rumah dan seekor kucing sehari sebelumnya!" kisahnya.
Waduh. Cicilan KPR-nya sudah lunas belum, tuh?
Oh iya, ngomong-ngomong soal Kevin Nolan, dia adalah gelandang kelahiran Liverpool yang saat itu bermain untuk Newcastle United (2009-2011). Sebelumnya, pria kelahiran 24 Juni 1982 itu lama bermain untuk Bolton Wanderers (1999-2009).
"Tapi kemudian aku diberi tahu, 'Kamu akan pergi,' dan itu saja," lanjut Carroll.
Setelah itu, Carroll secara eksklusif dibawa meninggalkan Newcastle, menuju Liverpool, dengan helikopter untuk segera dites medis. Di dalam capung besi itu, pikirannya mengawang terbang tinggi.
ADVERTISEMENT
"Baru beberapa menit di dalam helikopter, aku langsung ingin balik lagi," kisahnya.
"Aku tidak mau pergi. Selama terbang dengan helikopter aku berpikir, 'Apa yang terjadi? Apa yang aku lakukan?'. Tetapi melihat ke belakang, dan bagaimana hal itu membentukku menjadi pesepak bola dan manusia, aku jujur akan tetap melakukannya. Aku mungkin perlu keluar dari kota untuk tumbuh dewasa," ujarnya.
Namun, Carroll bertekad dalam hatinya bahwa suatu saat dia harus kembali bermain untuk Newcastle United.
"Aku tahu itu harus terjadi. Berapa pun usiaku, aku harus kembali ke lapangan dan bermain untuk Newcastle lagi," ujarnya.
Singkat cerita, Carroll gagal bersama Liverpool. Sejak menjalani debutnya usai cedera pada Maret 2011, dia tidak pernah benar-benar menjadi bintang kebanggaan publik Anfield.
ADVERTISEMENT
Carroll gagal menggantikan peran Fernando Torres yang resmi pindah ke Chelsea dengan mahar 50 juta pounsterling pada momen yang sama. Rekor 11 gol dari 58 laga lintas kompetisi jelas bukan sesuatu yang diharapkan pendukung Liverpool.
Perlu diingat juga, waktu itu, Carroll tidak datang sendiri, melainkan ada juga Luis Suarez yang ditransfer dengan uang senilai 22,8 juta poundsterling beberapa jam sebelum Carroll diresmikan. Kita semua tahu, penyerang Uruguay itu jauh lebih bersinar terang di Liverpool.
Dan kini, Carroll sudah kembali membela Newcastle United sejak awal musim 2019/20. Tadinya, habis dari Liverpool, dia sempat membela West Ham United sejak musim 2012/13.
Meski begitu, Carroll yang di masa kini bukanlah Carroll yang dulu lagi. Dia harus bekerja keras mencari cara untuk bisa menjebol gawang lawan di Premier League lagi.
Asal tahu saja, terakhir kali Carroll membobol gawang lawan di Premier League adalah pada tanggal 16 April 2018 ke gawang Stoke City. Sudah lama sekali.
ADVERTISEMENT
Musim ini pun Carroll baru bisa menyumbang dua assist. Kapan dia bakal cetak gol lagi? Kita nantikan saja. Jika Miguel Almiron bisa, Carroll juga mestinya bisa.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Ayo buruan daftar di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.