Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kisah Christian Panucci Selamat dari Maut di Udara
6 Februari 2020 18:59 WIB
Diperbarui 25 Februari 2020 18:07 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
5 Februari, 62 tahun silam, terjadi salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah sepak bola. Tragedi Muenchen, namanya. Tragedi kecelakaan pesawat yang menewaskan sejumlah penggawa Manchester United dan penumpang lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua orang di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan di Bandara Muenchen-Riem itu wafat. Ada juga yang selamat. Sembilan di antaranya adalah penggawa Manchester United, termasuk Bobby Charlton dan Harry Gregg .
Nama yang disebut terakhir menjadi sosok paling heroik karena turun tangan langsung menyelamatkan korban selamat di lokasi kejadian. Termasuk salah satunya adalah Sir Matt Busby, pelatih The Red Devils pada masa itu.
Selain mereka yang selamat dari insiden itu, ada juga nama lain yang selamat dengan cara unik. Mereka adalah dua penggawa Manchester United bernama Wilf McGuinness dan Colin Webster.
Dua orang itu selamat karena tidak dibawa oleh Busby dalam perjalanan laga tandang ke Yugoslavia. Nama pertama tidak diikutsertakan gara-gara cedera, sedangkan nama kedua karena flu.
ADVERTISEMENT
Namun, asal tahu saja, tidak cuma McGuinness dan Webster yang punya kisah serupa. Cerita tak jauh beda pernah menimpa Christian Panucci.
Sosok yang paling lama menghabiskan kariernya sebagai pesepak bola bersama AS Roma itu nyaris tewas akibat kecelakaan pesawat pada tahun 1996. Namun, karena memang belum ajalnya, hingga hari ini Panucci masih hidup.
Kok, bisa? Pria kelahiran Savona, Italia, itu tertolong oleh 'bencana' lain yang menimpanya sebelum bencana berujung kematian itu datang.
Jadi, begini ceritanya. Pada tahun 1996, Panucci terpilih sebagai kapten Timnas Italia di ajang Olimpiade Musim Panas di Atlanta, Amerika Serikat. Namun, bek yang saat itu terikat kontrak bersama AC Milan tersebut terpaksa pulang lebih awal karena cedera.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Panucci berencana mengambil penerbangan TWA 800 dari New York ke Roma, melalui Paris. Namun, terjadi 'bencana': Panucci kehilangan koper usai menjalani penerbangan dari Atlanta.
Alhasil, Panucci batal mengambil penerbangan itu. Dia lalu diberitahu bahwa ada penerbangan lain yang sifatnya langsung ke Milan tanpa transit di negara lain. Dan akhirnya, penerbangan itu dipilih Panucci.
Meski solusinya ditemukan, tetapi boleh jadi Panucci berpikir bahwa hari itu adalah hari terburuk sepanjang hidupnya. Gagal bela negara karena cedera, pas pulang kehilangan koper di bandara, hingga gagal terbang.
Sosok yang kini berusia 46 tahun tersebut mungkin merasa jadi orang paling sial pada waktu itu. Namun ternyata, tersiar kabar yang tampaknya langsung mengubah pemikirannya 180 derajat.
Pada 17 Juli 1996, penerbangan TWA 800 --yang harusnya dinaiki Panucci-- mengalami kecelakaan. Pesawat bermuatan 230 orang itu meledak dan jatuh di Samudra Atlantik, dekat East Moriches, New York. Tidak ada yang selamat.
ADVERTISEMENT
Bayangkan, jika Panucci jadi naik pesawat itu. Pemain yang mengawali karier profesionalnya bersama Genoa itu tidak mungkin sempat membela Real Madrid , Inter Milan , Chelsea, AS Monaco, Roma, hingga Parma.
Ada hikmah di balik setiap bencana. Berlaku bagi mereka yang melihat bencana tak cuma dari satu sisi.
Sebab bisa jadi, bencana didatangkan kepadamu bukan agar kamu jadi menderita, melainkan supaya kamu selamat. Selamat dari bencana lain yang akan datang, yang sifatnya lebih besar.
Kamu boleh percaya hal ini, boleh juga tidak. Namun tampaknya, kalau Christian Panucci, Wilf McGuinness, dan Colin Webster, sih, percaya.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini .
ADVERTISEMENT
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV ; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.