Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Seorang Pencari Kerja Bernama Keisuke Honda
4 November 2019 12:11 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keisuke Honda sekarang lagi pusing. Pesepak bola asal Jepang itu kini sedang sibuk mencari klub yang mau merekrutnya, usai ia tidak lagi memperpanjang kontraknya bersama klub asal Australia, Melbourne Victory FC.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, karier Honda di Melbourne Victory enggak jelek-jelek amat, meski tanpa gelar juara. Bermain total 24 laga di semua kompetisi, ia mencetak 8 gol dan 7 asis.
Bukti bahwa keberadaannya di lapangan sangat berarti. Tapi ya pada akhirnya ini adalah keputusan Honda sendiri, yang lebih memilih untuk mencari klub lain daripada bertahan di Aussie.
Nahasnya hingga hari ini, ia masih belum mendapat pelabuhan baru untuk kariernya. Makanya, kalau belum pasti dapat kerjaan baru, jangan resign dulu. Camkan ini wahai generasi milenial!
Hal ini tampaknya cukup membuat Honda frustasi. Terbukti, pada 27 September 2019, lewat akun Twitter pribadinya, ia secara terang-terangan meminta pekerjaan ke Manchester United.
“Beri aku tawaran. Aku tidak butuh uang tetapi aku harus bermain dengan tim yang hebat dan rekan setim yang hebat! @ManUtd @ManUtd_JP,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Waduh! Demi bisa bermain sepak bola lagi, ia rela menawarkan jiwanya kepada ‘Setan (Merah)’. Bahkan rela mengabdi tanpa dibayar. Eling, Honda… eling…
Coba perhatikan, Honda bilang katanya mau main bareng "tim yang hebat". Bukannya itu lucu banget?
Saat 27 September itu memangnya Manchester United peringkat berapa di klasemen Premier League? Peringkat delapan, saudara-saudara. Bahkan ‘Setan Merah’ sempat terjerembab ke posisi 14, dan kini bertengger di peringkat 10.
Apa itu yang namanya tim hebat? Kalau kayak begitu dibilang hebat, lha, terus yang tim pemuncak klasemen disebut apa, dong? Tim ‘Dewa’?
Atau mungkin selama di Australia, Honda ini lama enggak nonton sepak bola Inggris? Jadi twitnya serasa kayak orang baru balik dari gua.
ADVERTISEMENT
Tolonglah, Honda. Kalau melawak itu jangan kelewat batas gitu, lho. Hati-hati, HRD zaman sekarang suka ngepoin medsos calon karyawan. Daripada aneh-aneh mending rapiin LinkedIn.
Lagian, Honda mana mungkin bisa ke Manchester United untuk sekarang ini. Lha wong, sekarang ‘Setan Merah’ sudah kerja sama dengan Chevrolet. Eh...
Tiga hari berselang, tepatnya 30 September 2019, Honda bikin twit lagi. Kali ini ditujukan untuk mantan klubnya, AC Milan.
“Aku selalu ingin membantu kalian. Hubungi aku ketika kalian membutuhkanku! @AC Milan”.
Dari satu tim yang kacau ke tim yang lebih kacau lagi. Luar biasa Honda ini, ‘Sang Kapten Tsubasa’ tampaknya mulai ingin berlagak bak pahlawan sepak bola.
Seolah kehadirannya bisa jadi solusi untuk keterpurukan Milan saat ini. Maaf, bung, tapi AC Milan bukan Nankatsu!
ADVERTISEMENT
Ketahuilah, masalah Milan tidak hanya ada di komposisi pemain. Lebih kompleks lagi, ada di penerapan taktik dan formasi, hingga perekrutan pelatih. Pengin lebih jelas? Coba baca di sini .
Tapi begini, kenapa bisa tidak ada klub yang mau merekrut Keisuke Honda? Padahal, CV-nya enggak buruk-buruk amat. Statistiknya di Melbourne Victory tadi adalah salah satu contohnya.
Sebelumnya pada musim 2017/2018, Honda bermain untuk klub asal Meksiko, CF Pachuca. Ia total bermain 36 kali di semua kompetisi, mencetak 13 gol dan 8 asis. Bagus juga, ‘kan?
Soal kenapa dia menyatakan ingin membantu Milan itu mungkin karena relasi hubungan masa lalu. Selama 3,5 musim bersama Milan, bermain 92 laga di semua kompetisi, ia mencetak 11 gol dan 14 asis.
ADVERTISEMENT
Tampak kurang impresif? Ya, mungkin. Tapi apakah salah Honda doang?
Ya, belum tentu, mungkin taktiknya enggak cocok dan kurang ada pemain lain yang bisa menyokong. Hasilnya, Honda enggak bisa bantu Milan kembali ke Liga Champions, apalagi kasih trofi.
Bahkan pada musim terakhirnya di Milan, 2016/2017, Honda lebih sering menghangatkan bangku cadangan dan cuma tampil 9 kali di semua kompetisi, meski sempat cetak 1 gol.
Intinya, dulu dia enggak bisa kasih yang terbaik, dan kini menawarkan diri untuk bisa membela Milan lagi. Seolah dia yang sekarang sudah bukan yang dulu lagi. Jatuhnya, ya, kayak kalian ngajak mantan balikan. “Maafkan aku yang dulu”. Uhuk.
Atau mungkin yang membikin klub-klub Eropa enggan mendatangkan Honda adalah riwayat cederanya. Teranyar, saat membela Melbourne Victory, Honda menepi selama 47 hari dan melewatkan 9 laga gara-gara cedera hamstring. Ditambah lagi, dia sudah 33 tahun. Jelas ini bukan kombinasi yang baik.
ADVERTISEMENT
Namun pada 30 Oktober lalu, Honda mengabarkan bahwa ia menjalani masa uji coba bersama klub Liga Belanda, Vitesse Arnhem. Ya, setidaknya punya harapan.
Tapi coba, deh, kalian pikir, kenapa Honda enggak minta gawean ke mantan klubnya yang lain, seperti Nagoya Grampus, VVV Venlo, dan CSKA Moscow? Toh, dia juga dulu pas main di tiga klub itu performanya bagus, kok.
Dan faktanya, nih, ya, asal kalian tahu, sejak 2018, Keisuke Honda sebenarnya tercatat sebagai General Manager sekaligus pelatih Timnas Kamboja, lho. Bahkan sampai sekarang pun masih.
Job itu sudah diambilnya sejak ia masih aktif membela Melbourne Victory. Alhasil tak jarang, saat tidak bisa mendampingi Kamboja, ia memercayakan tim kepada asistennya asal Argentina, Felix Dalmas.
ADVERTISEMENT
Jadi, si Honda ini enggak nganggur-nganggur amat. Tapi kenapa dia masih harus mengiba pekerjaan sebagai pemain?
Jangan-jangan, semua twit Honda ini mengandung sebuah plot twist. Yang mana sebenarnya….. semua twit itu cuma sarkasme belaka.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Baca syarat dan ketentuannya di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.