Konten dari Pengguna

Tentang Edgar Davids, Legenda Sepak Bola Berkacamata Nyentrik

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
14 Maret 2020 13:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edgar Davids saat berkostum Juventus. Foto: AFP/PATRICK HERTZOG
zoom-in-whitePerbesar
Edgar Davids saat berkostum Juventus. Foto: AFP/PATRICK HERTZOG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemarin, 13 Maret 2020, Edgar Davids resmi berusia 47 tahun. Orang-orang yang sudah menonton sepak bola sejak tahun 90-an, kemungkinan besar tahu pemain yang pernah sukses bersama Ajax Amsterdam (1991-1996) dan Juventus (1997-2004) ini.
ADVERTISEMENT
Apa yang paling khas dari seorang Davids? Well, tak lain dan tak bukan adalah kacamatanya yang nyentrik itu.
Ya, pria Belanda keturunan Suriname yang dahulu seorang gelandang itu kerap memakai kacamata setiap kali berlaga. Nyaris, kita tidak pernah melihatnya melepas kacamata tersebut.
Ada cerita apa di balik alasannya mengenakan kacamata? Cuma buat gaya-gayaan atau memang ada fungsi pentingnya?
Semua berawal dari cedera mata yang dideritanya. Sejumlah sumber menyebut cedera itu didapatnya pada tahun 1995. Namun yang pasti, cedera mata itu berujung pada kondisi glaukoma.
Apa itu glaukoma? Penyakit akibat peningkatan tekanan mata yang memengaruhi saraf optik dan penglihatan. Saraf ini sangat penting untuk pesepak bola karena itulah yang mengirimkan informasi visual ke otak.
ADVERTISEMENT
Davids lantas menjalani operasi yang mengancam kariernya demi mencegah dirinya mengalami kebutaan. Singkat cerita, operasi itu berhasil. Penglihatannya kembali stabil.
Edgar Davids (kiri) saat berkostum Juventus. Foto: AFP/GABRIEL BOUYS
Namun, kondisi matanya menjadi lebih lemah. Sebuah kondisi yang jelas menyulitkan bagi pesepak bola. Akhirnya, solusinya adalah memakai kacamata.
Kapan pertama kali Davids turun laga dengan kacamata? Diyakini, ketika dia membela Timnas Belanda kontra Timnas Belgia pada 4 September 1999. Setelah itu, dunia terus mengenal Davids sebagai pesepak bola berkacamata.
Sepanjang kariernya, pemain berjuluk 'The Pitbull' ini paling banyak mengoleksi trofi ketika membela Ajax: Tak kurang dari 10 trofi, termasuk Liga Champions 1994/95.
Lalu, dia mengembara ke Italia. Tidak sukses di AC Milan (1996-97), Davids lantas bergabung dengan Bianconeri dan menyabet lima trofi juara, termasuk tiga scudetto Serie A.
ADVERTISEMENT
Davids juga sempat dipinjamkan ke Barcelona pada tahun 2004, lalu dijual ke Inter Milan. Selama semusim membela Nerazzurri (2004/05), dia berkontribusi atas satu trofi Coppa Italia.
Edgar Davids (atas) saat berkostum Inter Milan. Foto: AFP/CARLO BARONCINI
Tanah Britania juga pernah jadi saksi perjalanan kariernya. Davids mendarat di White Hart Lane pada tahun 2005 dan membela klub penghuninya yang bernama Tottenham Hotspur hingga 2007. Alih-alih berprestasi, Davids malah membuat masalah dengan Robbie Keane.
Edgar Davids. Foto: GEOFF CADDICK / AFP
Dia lalu pulang ke Ajax (2007-2008), sebelum kembali ke Inggris untuk membela Crystal Palace (2010). Davids lalu mengakhiri karier sepak bolanya dalam 'keterasingan' karena klub terakhir yang dibelanya adalah Barnet (2012-2014).
Klub dari belahan bumi mana itu? Inggris juga, tetapi mainnya di League Two (kompetisi level empat) pada musim 2012/13, lalu terdegradasi dan main di Conference Premier (kompetisi level lima) selama musim 2013/14.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tetap saja. Davids bakal selalu dikenang sebagai legenda sepak bola berkacamata nyentrik.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.