Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cinta 5 Tahun Briptu Ridho yang Dipisahkan Bom Kampung Melayu
25 Mei 2017 17:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Malam itu, Rabu (25/5), Bripda Ridho Setiawan yang sedang bertugas di Terminal Kampung Melayu masih membalas pesan singkat dari kekasihnya yang bernama Auliya Nur Panggalih Yuko Putri atau biasa disapa Auliya. Dalam pesannya, Ridho mengajak pacarnya tersebut untuk bertemu.
ADVERTISEMENT
"Ntar aku jemput ya, kita mau nongkrong di mana?" ujar Ridho dalam pesan Whatsapp, seperti diceritakan Heliana, bibi Ridho, saat ditemui di rumah duka di kawasan di daerah Kelapa Dua Kota Tangerang Selatan, Kamis (25/5).
"Ah enggak usah pakai janji, nanti enggak jadi lagi," jawab Auliya.Â
Namun janji pada malam itu pada akhirnya memang tidak bisa ditepati. Bripda Ridho menjadi salah satu korban meninggal akibat ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Percakapan antara keduanya pun langsung terhenti lantaran ponsel Ridho tidak bisa dihubungi pasca ledakan. Keluarga sempat mencoba menghubungi Ridho saat mengetahui adanya kejadian tersebut.
"Ternyata pas jenazahnya sampai sini memang handphone Ridho sudah hilang," ujar Heliana.Â
ADVERTISEMENT
Saat jenazah Ridho tiba di rumah duka, Herliana menyebut keluarga berniat memberitahu Auliya. Sebab, jenazah akan langsung dibawa ke Lampung untuk dimakamkan di sana.
Keluarga pun meminta sahabat Ridho untuk memberitahu Auliya mengenai kabar duka itu. Auliya mendapat kabar duka itu dari sahabat Ridho yang bernama Mahmur.
Mahmur pun membutuhkan waktu sebelum akhirnya mendapat kontak Auliya. "Langsung saya hubungi, dia shock dengar kabar Ridho meninggal dan enggak berani bawa motor sendiri, akhirnya saya jemput dengan harapan dia bisa ketemu Ridho," kata Mahmur.
Saat itu, mendapat kabar itu, Auliya langsung meminta Mahmur untuk bergegas mengantarnya. Namun saat itu, jenazah sudah dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Merak.
Bahkan, Auliya sempat meminta Mahmur untuk melawan kemacetan dengan memintanya menerobos jalan tol menggunakan motor mengejar rombongan jenazah ke pelabuhan. "Dia telat datang, pas sampai sini kan sudah mau diberangkatkan ke Lampung. Akhirnya dia bilang di motor 'Sudahlah terobos saja jalan tolnya biar cepet" kata Mahmur menirukan ucapan Auliya.
ADVERTISEMENT
Namun apa daya, setibanya di pelabuhan, jenazah sudah dibawa menyebrang ke Lampung. Auliya tidak sempat melihat wajah terakhir Ridho.
Menurut Herliana, Auliya menangis tiada henti karena tak sempat melihat jenazah Ridho. Herliana pun menjadi orang yang menenangkan Auliya untuk tetap tabah.
"Iya dia telat tadi, karena kita enggak tahu nomornya. Pas jenazah datang, handphone Ridho enggak ada, makanya kami bingung mau kontak ke mana. Akhirnya saya bilang ke sahabatnya Ridho untuk beritahu ke Auliya," kata Heliana.
Menurut Heliana, kisah cinta antara Auliya dan Ridho sudah terjalin sejak lima tahun lalu. Saat Auliya masih duduk di bangku SMP, Ridho sudah naik ke kelas XI SMK.Â
"Mereka satu sekolah di Penerbangan Dirgantara Curug Tangerang, kan dalam kompleks sekolahan itu ada SMP dan SMK," kata Heliana.Â
ADVERTISEMENT
Auliya disebut memang kerap kali datang ke rumah Ridho. Keluarga pun sudah mengenal Auliya dengan baik. "Mereka beda tiga tahun, Auliya sekarang kerja sambil kuliah," kata Heliana.
Mahmur menambahkan bahwa kedekatan Auliya dan Ridho memang sulit ditebak. Ridho memang dikenal sebagai sosok yang tertutup, terlebih untuk urusan asmara.
"Yang kita tahu sih pendekatannya dan ngincernya memang udah bertahun-tahun lalu, tapi kayaknya status pacarannya baru diumumin sekarang yang di Instagram itu," kata Mahmur.Â
Auliya pun akhirnya berangkat ke Lampung siang tadi. Setidaknya untuk bisa menyentuh batu nisan Ridho di sana. "Tadi dia menyusul mau ikut proses pemakaman Ridho sore ini," ujar Mahmur.
Baca juga:
ADVERTISEMENT