Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapolri: Bom Kampung Melayu Gunakan Peledak Mother of Satan
26 Mei 2017 20:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut bom Kampung Melayu mempunyai daya tekan yang tinggi. Ledakan kedua bahkan membuat tubuh salah satu terduga pelaku hingga tercerai-berai.
ADVERTISEMENT
Tito menyebut dua terduga pelaku yang melakukan bom bunuh diri adalah Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri. Keduanya disinyalir termasuk ke dalam jaringan simpatisan ISIS.
Bahkan bahan peledak yang digunakan di Kampung Melayu pun merupakan ciri khas dari ISIS yakni serbuk peledak bernama TATP atau Three Asethon Tri Peroxide. Serbuk ini disebut tidak stabil dan gampang meledak, sehingga dijuluki Mother of Satan.
"Serbuk TATP ini adalah gampang dibuat salah satu bahan dasarnya adalah asethon. Jadi cat thinner untuk membersihkan kuku, nah ini kuteks itu yang dipakai dicampur dengan beberapa bahan lainnya menghasilkan serbuk putih dan ini sangat berbahaya. Karena TATP ini disebut juga dengan tidak stabil, juga disebut dengan the Mother of Satan, jadi ibunya setan-setan karena tidak stabil," kata Kapolri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
Tito mengatakan serbuk tersebut tidak stabil, bahkan bila terkena panas atau guncangan saja bisa langsung meledak tanpa perlu menggunakan detonator. Hal tersebut yang juga terjadi di Kampung Melayu.
Pada saat kejadian, ledakan terjadi dua kali. Tito menyebut ledakan pertama oleh Ichwan memang sudah direncanakan sebagai pancingan agar orang-orang menjadi berkerumun.
"Efek ledakan kita melihat kecil, dibawa Ichwan. Bom ini digunakan untuk memancing," ujar Tito.
Namun meski tidak besar, tapi ledakan tersebut tetap bisa melukai. Saat dinilai sudah ada kerumunan massa, ledakan kedua yang lebih besar kemudian dilakukan Sukri.
Bom kedua yang memuntahkan gotri dan juga mur dinilai mempunyai daya ledak kuat. Saking kuatnya, tubuh Sukri hingga tercerai-berai. "Ahmad Sukri meledak, badannya hancur dan kepalanya masuk ke dalam halte. Dengan jarak 20 meter," kata Tito.
ADVERTISEMENT
Tito menyebut kepolisian saat ini akan mengungkap tuntas kasus ini. Ia juga memastikan Densus 88 mengejar adanya kemungkinan pelaku lainnya yang terkait ledakan ini. Tiga orang sudah diamankan lantaran diduga masih ada keterkaitan dengan ledakan yang menewaskan tiga orang polisi itu.
Ia pun meminta masyarakat agar tetap tenang. "Kita yakin negara kita tidak akan kalah dengan kelompok ini," ujar Tito.
Baca juga: