Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antara Inggris dan Bangsa Viking
9 Juli 2021 21:11 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
Tulisan dari Taufiq Sudjana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulisan ini lahir setelah menonton pertandingan semifinal Piala Eropa 2020 antara Inggris melawan Denmark. Skor akhir dimenangkan Inggris, 2-1. Saya tidak akan membahas pro-kontra VAR dan keputusan wasit dalam pertandingan itu. Saya lebih tertarik mengingat sejarah Inggris dan Bangsa Viking.
ADVERTISEMENT
Menelusuri sejarah Inggris dan Viking ini untuk mengungkap lebih jauh "pertarungan" Inggris dan Denmark tempo hari. Seperti yang saya tulis di sini .
Kedatangan Viking di Inggris
Sejarah mencatat awal mula kedatangan bangsa Viking di wilayah Inggris sekitar tahun 793. Penyerangan terhadap biara di Lindisfarne ini disebut sebagai masa awal Viking merambah Notrumbria, Inggris bagian utara.
Beberapa catatan tentang Zaman Viking (The Viking Age) menyebutkan bahwa negeri asal bangsa Viking menempati wilayah Skandinavia. Wilayah ini sekarang kita kenal dengan negara-negara Norwegia, Denmark, dan Swedia.
Dari catatan Anglo-Saxon Chronicles, sebetulnya tidak bisa dikatakan bahwa Viking berhasil menguasai Inggris secara mutlak. Antara Viking dan Inggris terus bertikai hingga kemunduran pasukan Viking. Berkali-kali Viking melakukan gelombang serangan ke wilayah Inggris.
ADVERTISEMENT
Dalam gelombang serangan Viking di Inggris setelah tahun 851, hanya satu kerajaan – Wessex – yang berhasil melawan. Tentara Viking (kebanyakan Denmark) menguasai East Anglia dan Northumberland dan menaklukkan Mercia.
Pada tahun 871 Raja Alfred dari Wessex mengalahkan tentara Viking Denmark di Inggris. Pasukan Viking meninggalkan Wessex, kemudian menetap di utara, di daerah yang dikenal sebagai "Danelaw". Banyak dari mereka menjadi petani dan pedagang dan mendirikan York sebagai kota dagang terkemuka.
Pada paruh pertama abad ke-10, tentara Inggris yang dipimpin oleh keturunan Alfred dari Wessex mulai merebut kembali wilayah Skandinavia di Inggris.
Pemerintahan Harald Bluetooth pada pertengahan abad ke-10 sebagai raja Denmark yang baru bersatu, kuat, menandai dimulainya zaman Viking kedua. Penyerbuan besar-besaran menghantam pantai-pantai Eropa dan terutama Inggris. Putra Harald, Sven Forkbeard, memimpin serangan Viking di Inggris mulai tahun 991 dan menaklukkan seluruh kerajaan pada tahun 1013, mengirim Raja Ethelred ke pengasingan. Sven meninggal pada tahun berikutnya, meninggalkan putranya Knut (atau Canute) untuk memerintah kerajaan Skandinavia (terdiri dari Inggris, Denmark, dan Norwegia) di Laut Utara.
ADVERTISEMENT
Setelah kematian Knut, kedua putranya menggantikannya, tetapi keduanya meninggal pada tahun 1042 dan Edward the Confessor, putra raja sebelumnya (non-Denmark), kembali dari pengasingan dan mendapatkan kembali takhta Inggris dari Denmark. Setelah kematiannya (tanpa ahli waris) pada tahun 1066, Harold Godwinesson, putra bangsawan paling berkuasa Edward, mengklaim takhta. Pasukan Harold mampu mengalahkan invasi yang dipimpin oleh raja Viking besar terakhir–Harald Hardrada dari Norwegia–di Stamford. Kekalahan dalam pertempuran di Stamford Bridge pada tahun 1066 itulah menandai akhir dari ekspansi Viking di Inggris.
Jejak Viking di Inggris
Bangsa Viking sempat menguasai banyak wilayah Inggris di akhir abad ke-9. Ahli sejarah bangsa Viking dari Universitas Nottingham, Inggris, Steve Harding mengatakan, banyak peninggalan bangsa Viking yang terekam jelas dalam perjalanan kota Merseyside, termasuk bahasanya.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada 18 Juli 2014, seperti yang dilansir dari Kantor Berita BBC, Inggris mendatangkan replika kapal Viking. The Draken Harald, nama replika kapal itu, mendarat di pelabuhan Merseyside dari Norwegia. Rekonstruksi kapal Viking tersebut digagas oleh seorang pengusaha asal Norwegia, Sigurd Aase, dan terealisasi setelah bertemu Steve Harding.
Menurut Harding, bukti kehadiran bangsa Viking di daratan Inggris dibuktikan dari beberapa bukti arkeologis. Ia menyebut contoh beberapa nama tempat di dekat Stadion Anfield, yaitu Walton Breck, merupakan peninggalan bahasa Old Norse, yaitu 'brekka' yang berarti kemiringan di atas bukit.
Inggris Keturunan Bangsa Viking?
Bangsa Viking dikenal berasal dari Skandinavia, namun ternyata studi terbaru mengungkap bahwa pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Profesor Martin Sikora, penulis utama makalah dan Associate Professor di Center for GeoGenetics, University of Copenhagen, mengatakan timnya menemukan fakta bahwa Viking bukan hanya orang Skandinavia berdasarkan keturunan genetik mereka.
ADVERTISEMENT
Dalam DNA mereka ada dari Eropa Selatan dan Asia. Banyak Viking memiliki keturunan non-Skandinavia, baik di dalam maupun di luar Skandinavia.
Profesor Søren Sindbæk, seorang arkeolog dari Museum Moesgaard di Denmark, menjelaskan diaspora Skandinavia dilakukan karena proses perdagangan dan pemukiman yang membentang dari benua Amerika hingga Asia.
Dari hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa identitas 'Viking' tidak terbatas pada orang-orang dengan keturunan genetik Skandinavia. Dua kerangka Orkney yang dikubur dengan pedang Viking di kuburan gaya Viking secara genetik mirip dengan orang Irlandia dan Skotlandia.
Warisan genetik Zaman Viking masih hidup hingga saat ini dengan 6% penduduk Inggris diperkirakan memiliki DNA Viking dalam gen mereka dan sejumlah 10% di Swedia. Para ahli sepakat temuan ini bisa mengubah persepsi tentang siapa sebenarnya bangsa Viking, demikian melansir Science Daily , Senin (21/9/2020).
ADVERTISEMENT
Sumber Rujukan
https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/07/140720_iptek_kapal_viking_inggris
https://histori.id/great-heathen-army/
https://en.natmus.dk/historical-knowledge/denmark/prehistoric-period-until-1050-ad/the-viking-age/
https://www.history.com/topics/exploration/vikings-history
https://www.sciencedaily.com/releases/2020/09/200916113544.htm