Dua Final Apes Aples Tecuari bersama Timnas Indonesia

Taufiq Sudjana
Anggota KPPJB
Konten dari Pengguna
27 September 2021 5:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Taufiq Sudjana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aples Tecuari bersama para pemain PSSI Primavera (Foto; Majalah Sportif)
zoom-in-whitePerbesar
Aples Tecuari bersama para pemain PSSI Primavera (Foto; Majalah Sportif)
ADVERTISEMENT
Aples Tecuari sempat meroket namanya di publik sepakbola Indonesia. Pemilik nama lengkap Aples Gideon Tecuari ini merupakan alumnus Primavera. Atlet Indonesia yang jadi idolamu.
ADVERTISEMENT
Aples saat itu terpilih turut ambil bagian dalam proyek kerjasama dengan klub elite Italia, Sampdoria. Menyusul Kurnia Sandi, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, Asep Dayat, dkk. Aples berangkat bersama Alex Pulalo, Chris Yarangga, dan Andi Iswantoro.
Skuad tim muda Indonesia ini bertanding di kompetisi Primavera musim 1993-1994. Target dari pemberangkatan mereka adalah menghadapi Piala Asia U-19. Itulah kali perdana skuad Primavera berseragam merah putih. Berikutnya PSSI Primavera bermain dalam Kualifkasi Olimpiade Atlanta 1996.
Beberapa nama jebolan Primavera dilirik tim-tim luar negeri. Namun Aples menolak ketika ditawari untuk bermain di klub Swedia Helsingborg. Ia memilih tetap di Indonesia.
Selama kiprahnya di timnas, Aples terkenang kegagalan pada SEA Games 1997 dan Piala Tiger 2002. Menurutnya, dua peristiwa itu sulit dilupakan.
ADVERTISEMENT
Pada SEA Games 1997 itu Indonesia berhadapan dengan Thailand. Sampai menit 120 berakhir, skor masih imbang 1-1. Drama adu penalti pun terjadi. Namun sayang, drama itu dimenangkan Thailand. Eksekusi Ronny Wabia dan Uston Nawawi melambung tipis di atas mistar gawang.
Kemudian pada final Piala Tiger 2002, Aples pun mengenang kegagalannya bersama Timnas Indonesia. Lagi-lagi mereka harus berhadapan dengan Thailand.
Kemenangan atas Malaysia di semifinal, rupanya membuat tim Garuda terlalu percaya diri. Euforia kemenangan itu dibungkam Thailand di final. Drama adu penalti pun terjadi lagi. Skor mereka bertahan 2-2 hingga peluit panjang ditiup.
Apa dikata, tendangan Bejo Sugiantoro membentur mistar, dan sepakan Firmansyah melebar ke sisi kanan gawang. Kegagalan dua algojo Timnas Indonesia ini membuat Indonesia harus puas lagi di posisi runner-up.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat percaya diri di Piala Tiger itu kami pasti juara. Thailand juga tidak terlalu istimewa. Biasa-biasa saja,” kata Aples seperti dikutip CNN Indonesia (11/11/2020).
“Kalau dari penguasaan bola kami unggul 55 persen berbanding 45 persen, tapi ya mau bagaimana lagi. Kalau mengingat dua kegagalan itu, saya selalu bertanya-tanya hingga sekarang, kenapa waktu itu kami enggak bisa juara?” Kenang Aples, atlet Indonesia yang jadi idolamu.
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”
Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”