Merayakan Hakikat Diri: Bersikap Bijak Terhadap Komentar Orang Lain

Konten Media Partner
21 November 2019 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash.com
Dalam hubungan pertemanan, baik itu teman dekat ataupun tidak pasti pernah merasakan adanya rasa tidak enak. Entah karena perkataan atau sikap dari teman kita. Setiap harinya mungkin kita berharap akan mendapatkan momen terbaik bersama mereka.
ADVERTISEMENT
Bahkan mungkin ketika kita ada di tengah percakapan kita selalu berharap orang lain dapat memperlakukan kita dengan baik. sama seperti halnya yang kita lakuakan kepada mereka.
Namun kenyataannya, kita tidak bisa mengatur orang lain, mereka punya ego dan keinginan masing-maisng. Dari pada sibuk berpikir dan mencari tahu apa yang salah lebih baik kita coba untuk mengatur ekspektasi kita terhadap orang lain. Intinya adalah apa yang mereka katakan jangan terlalu dimasukkan ke hati.
Ingat, ketika kita terlalu memikirkan pendapat orang lain, kita telah masuk ke dalam jerat mereka. Menghabiskan waktu dengan memikirkan perkataan buruk mereka, membuang energi karena kesal dengan terus mempertanyakan “Kenapa sih aku kan udah baik sama dia, tapi dia malah kaya gitu” atau “Aku salah apa sama dia, deket juga enggak, berani-beraninya dia ngomong seperti itu”.
ADVERTISEMENT
It’s so much complicated, ketika kita berpikir kalau kita melakukan hal yang baik pada orang orang lain pun akan baik sama kita. Tapi ternyata itu tidak selalu benar. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Foto: Unsplash.com
Jen Sincero dalam bukunya “You Are A Badass” mengatakan, “Apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita tak ada hubungannya dengan kita, itu adalah sepenuhnya urusan mereka”. Triknya begini, jangan pernah terjebak dalam kritik dan sanjungan dari orang lain.
“Tidak ada yang salah sebenarnya saat pipi kamu merona ketika menerima sanjungan. Tapi jika kamu mulai mencari persetujuan dari luar tentang seberapa baiknya kamu, habislah sudah. Karena, jika kamu mendasarkan harga dirimu pada pikiran orang lain, maka kamu menyerahkan semua kekuatanmu kepada orang lain. Kamu juga jadi bergantung pada sumber validasi di luar dirimu,” ujar Sincero.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun berlaku sama bagi kita yang menerima kritik negatif dari orang lain. Ketika kita terjebak dengan terus memikirkan apa yang mereka katakan, berarti kita telah menyerahkan seluruh kekuatan kita pada orang itu. Ingat, semua yang mereka katakan tentang dirimu adalah persepsi realitas dan itu bukan urusan kita.
Untuk mengatasinya, mari kita mulai memikirkan hal yang bijak agar kita bisa memperkuat hakikat yang harusnya ada pada diri kita. Tanpa peduli perkataan orang lain.
Sincero memulainya dengan langkah pertama yaitu mencintai diri sendiri. Tanpa peduli apa pun yang dipikirkan orang lain mencintai diri sendiri adalah hal yang mutlak. Lalu kita mulai ingat catatan penting berikut:
Foto: Unsplash.com
Meskipun memang kita tidak diizinkan untuk mendasarkan harga diri pada pikiran orang lain tapi bukan berarti kita harus kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari pemikiran mereka tentang diri kita. Terutama masukan dari mereka yang mengenal baik diri kita. Masih ingatkah kalian tentang Tough Love?
ADVERTISEMENT
Ada yang namanya kritik membangun dan pujian membangun, tapi bagaimana memastikan bahwa komentar orang lain itu membangun? Itu terserah padamu. Contohnya, ketika orang berkomentar bahwa dirimu adalah seorang pemarah, kurang terbuka dan menjadi emosi ketika orang tidak setuju padamu.
Tanyakan hal itu pada diri sendiri: Apakah ini benar? Pikirkan apa yang pernah kamu lakukan pada orang dan jujurlah pada dirimu sendiri. Lalu tanyakan pada dirimu, apakah kamu bisa menggunakan informasi ini untuk berubah serta memperbaiki diri dan hubunganmu dengan orang lain? Jika jawabannya ya, maka lakukanlah hal itu untuk membuat perubahan yang diperlukan. Jika tidak, abaikan saja.
Begitu pun ketika kita dapat pujian dari orang lain tanyakan hal yang sama pada diri sendiri. Jika memang itu benar pertahankan dan mungkin kita bisa lebih sering melakukannya agar orang bisa lebih mendapatkan manfaatnya dari kita.
ADVERTISEMENT
Terkadang memang orang lain lebih mudah melihat apa yang tidak bisa kita lihat pada diri sendiri. Jadi mereka dapat membantu kita untuk menemukan kebenaran tentang diri dan bisa membantu kita untuk menjadi lebih baik lagi.
“Pada akhirnya, kita dituntut untuk jujur dan menunjukkan cinta pada diri sendiri. Menentukan apa yang benar untuk diri kita. Ketika kamu bisa menemukannya kamu akan semakin terhubung dengan diri dan semakin baik pula kamu menggunakan pendapat orang lain untuk kebaikan dibandingkan dengan membiarkannya menjebak dan mengandalikan hidupmu,”ujar Sincero***