Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Saat seseorang berkaca pada cermin mungkin ia pernah merasa kecewa, lantas mengingat-ingat kembali apa yang dikatakan orang lain.
ADVERTISEMENT
"Jerawat kamu kok gak sembuh-sembuh, coba pakai skincare ini. Terus makanannya diatur jangan segala dimakan,"
"Coba deh, kamu tuh jangan pakai baju warna itu mulu. Kamu terlihat gendut,"
"Kamu pasti cantik kalau rambutmu dipanjangin,"
dan lain sebagainya.
Suara-suara itu terus saja berkeliaran di kepala, hingga membuat rasa insecure meledak dengan sendirinya. Kesal, stres, mungkin menangis adalah salah satu pilihan yang sering diambil.
Paling parah adalah tidak sedikit dari mereka yang merasa depresi dan berniat mengakhiri hidupnya karena perkataan-perkataan tersebut.
Pada akhirnya apa yang disampaikan, yang tadinya hanya sekadar iseng malah bisa menyakiti dan bahkan membunuh orang lain. Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk kita ketika kita hendak mengatakan sesuatu kepada orang lain, pikirkanlah tentang ini:
ADVERTISEMENT
Lalu, mengenai standar kecantikan semua punya versinya masing-masing. Kadang iklan di televisi atau media sosial seringkali mengelabui bahwa cantik itu harus berkulit putih, mulus, kurus dan lain sebagainya. Sungguh memuakkan bukan?
Kita benar-benar termakan kata-kata komersial yang memaksa untuk ikut membeli produk tersebut dan memimpikan bisa menjadi apa yang iklan tersebut katakan. Didorong juga oleh perkataan orang lain yang memaksa kita berubah, fantasi kita menjadi liar, semua menuntut kita untuk bisa menjadi apa yang mereka harapkan.
Enggak ada yang salah memang ketika kita mau memperbaiki, tapi ingat lakukan itu karena diri sendiri bukan karena orang lain. Hal ini karena yang tahu tentangmu hanya dirimu sendiri. Sekali lagi standar kecantikan itu berbeda dan kita harus punya standar cantik versi sendiri.
ADVERTISEMENT
Coba tenangkan dirimu, biarkan suara-suara yang membuat kepalamu sakit hilang dan lenyap. Dalam buku Imperfect karya Meira Anastasia dikatakan, semua orang memang memiliki hak untuk berkomentar. Namun, kita juga punya hak untuk merespon komentar tersebut, harus ada aksi-reaksi.
Ada satu kutipan menarik tentang menjadi diri sendiri dari lirik lagunya Alesia Cara:
ADVERTISEMENT
Semangat ya!!!***