Konten dari Pengguna

Apa Itu Recovery Run? Ini Manfaat dan Panduan Lengkapnya

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
9 Oktober 2023 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelari marathon. Foto: AFP PHOTO /Andrej ISAKOVIC
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelari marathon. Foto: AFP PHOTO /Andrej ISAKOVIC
ADVERTISEMENT
Recovery run adalah salah satu latihan lari yang dilakukan untuk proses pemulihan. Jenis latihan ini dirancang khusus untuk memulihkan otot pelari setelah menjalani aktivitas lari secara intensif.
ADVERTISEMENT
Bagi pelari profesional dan advanced, recovery run menjadi rutinitas yang penting dan tak boleh ditinggalkan. Latihan ini bisa meminimalisir kelelahan, stres, dan demotivasi saat lari.
Dengan melakukan recovery run, pelari seakan memberikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuhnya. Alhasil, ia bisa kembali pulih dan bersiap untuk menjalani rangkaian aktivitas lari lainnya.
Recovery run harus dilakukan dengan teknik yang benar agar hasilnya maksimal. Bagaimana caranya? Simak panduan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Teknik Recovery Run yang Benar

Ilustrasi olahraga lari di sore hari Foto: Shutterstock
Tidak seperti latihan lain yang porsinya cukup berat, recovery run dilakukan dengan intensitas yang rendah atau sedang. Latihan ini tidak mempertimbangkan kecepatan, melainkan ketepatan.
Fokusnya adalah menjaga denyut jantung tetap rendah, memberikan kesempatan pada otot-otot untuk pulih, dan merilekskan seluruh anggota tubuh. Latihan ini juga bisa dilakukan untuk menghilangkan kandungan asam laktat yang terakumulasi selama latihan intensif.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Masterclass, recovery run harus dilakukan dengan tempo yang santai dan nyaman. Kecepatannya dibuat serendah mungkin, sehingga runner tidak mudah terengah-engah. Biasanya, kecepatan recovery run berkisar antara 60-70% dari kecepatan maksimal.
Tidak hanya itu, recovery run juga harus dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Biasanya, berkisar antara 3-5 kilometer untuk mengoptimalkan pemulihan. Kamu dapat melakukannya di jalanan datar atau trek yang mudah diakses.
Pastikan untuk memberikan jeda yang cukup kepada tubuh antara latihan intens dan recovery run. Jeda waktu ini bisa disesuaikan dengan kemampuan dan aktivitas masing-masing.
Umumnya hal ini dilakukan 2-3 hari pasca latihan. Namun, jika kamu termasuk pelari yang berlatih dengan keras, maka jedanya bisa lebih singkat, misalnya 1 hari setelah latihan intens.
ADVERTISEMENT

Manfaat Recovery Run

Ilustrasi persiapan lari marathon. Foto: Shutter Stock
Tentunya ada banyak manfaat yang didapat jika rutin melakukan recovery run. Manfaat yang paling utama yaitu merilekskan otot-otot tubuh agar dapat meminimalisir terjadinya cedera.
Sebab, ketika otot-otot lelah atau menegang, risiko cedera meningkat. Dengan melakukan recovery run secara teratur, kamu bisa menjaga otot-otot tetap lentur dan mengurangi nyeri di bagian persendian.
Selain itu, recovery run juga membantu mempercepat proses pemulihan setelah latihan keras. Ini membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan yang sering dialami setelah latihan berat. Dengan begitu, kamu bisa kembali menjalankan aktivitas lari seperti biasa.
ADVERTISEMENT
(MSD)