Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Jasa Titip Belanja ke Pasar Saat #DiRumahAja
1 April 2020 8:27 WIB
Diperbarui 13 Mei 2020 16:42 WIB
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak 16 Maret silam, imbauan untuk tetap #DiRumahAja saat pandemi corona berlangsung terus digencarkan. Zona merah di berbagai wilayah di Jabodetabek terus meluas, membuat banyak dari kita merasa tidak aman jika harus melakukan aktivitas di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Padahal, beberapa aktivitas seperti membeli bahan pokok untuk kehidupan sehari-hari masih perlu dilakukan. Bagi ibu rumah tangga, itu merupakan masalah sehari-hari yang kerap dihadapi selama masa pandemi berlangsung. Stok sayur-sayuran untuk memasak kian menipis, sedangkan kita tidak bisa belanja ke pasar karena imbauan untuk tetap berada di rumah. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Jastip sayur-sayuran di tengah pandemi corona
Permasalahan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari ini juga dirasakan oleh Suntami, pemilik bisnis rumahan Jamu Mbak Tham dan @Dapur_Thamie yang ramai di Twitter. Ia menekuni bisnis jamu dan masakan rumahan sejak akhir tahun 2019 silam. Setiap harinya, ia harus berbelanja ke pasar untuk membeli bahan masakan.
Namun, karena melihat kondisi pandemi corona yang membuat ruang gerak orang-orang menjadi terbatas, Tami berinisiatif membuka jasa titip (jastip ) sayur mayur bagi siapapun yang membutuhkan. Ibu beranak satu ini memanfaatkan Twitter sebagai media untuk menyebarkan inisiatif barunya itu.
ADVERTISEMENT
Lewat jasa titip yang ditawarkannya itu, orang-orang tidak perlu pergi ke pasar dan tetap bisa melakukan karantina diri di rumah. Tarif yang ditawarkan dari jastip Tami sebesar Rp 10.000. Setiap pukul 02.00 pagi, Tami bergegas menuju ke pasar untuk memburu sayur-sayuran segar.
Katanya, sayur-sayuran segar hanya bisa didapatkan pada dini hari. Ketika menjelang pagi, sayur-sayuran yang tersedia cenderung sudah layu dan kurang segar.
Tami pun memiliki kekhawatiran yang sama di tengah pandemi corona ini, ia memiliki resiko terpapar karena masih harus pergi berbelanja ke pasar. Namun, hal tersebut diminimalisir dengan tetap menjaga kebersihan.
Setelah pulang dari pasar, peracik Jamu Mbak Tham ini selalu membersihkan motornya dengan cairan desinfektan serta langsung bergegas membersihkan dirinya. Dengan pola hidup bersih, ia dapat mencegah paparan virus corona yang ada di luar.
ADVERTISEMENT
Membantu ojek online mendapatkan orderan lewat jastip
Pintar membaca peluang, jastip yang dilakukan oleh Tami banyak menuai perhatian netizen dan tidak pernah sepi orderan. Alih-alih mengantarkan jastipnya sendiri, Tami ternyata bekerjasama dengan beberapa ojek online kenalannya untuk mengantarkan pesanan jastip dari para pelanggan. Dengan begitu, ojek online yang berkurang penghasilannya selama pandemi corona ini dapat terbantu dengan orderan dari jastip yang dilakukan oleh Tami.
“Karena saya berjualan dan setiap hari harus ke pasar, ditambah sekarang semua orang dirumahkan, saya terpikir untuk buka jastip sayur-sayuran. Nggak hanya sayur-sayuran sih, semua bahan makanan yang bisa dibeli di pasar bisa dititip ke saya. Selain itu, sambil bantu orang-orang dari jastip, saya juga ajak teman-teman ojol buat antar orderannya, jadi mereka juga tetap bisa dapat penghasilan selama corona ini.”
ADVERTISEMENT
“Banyak ojek online yang terbantu, mereka senang sekali karena corona sekarang jadi sepi orderan. Tapi adanya jastip ini sangat membantu mereka. Kemarin bahkan ada yang dapat penghasilan sehari sampai Rp 200.000 karena pesanan jastip. Selain itu, banyak juga orang baik yang kasih lebihan buat saya dan abang ojolnya, jumlahnya juga nggak sedikit. Senang sekali, karena niat baik pasti akan bertemu dengan hal baik juga.”
Meyakinkan lebih banyak orang untuk berbuat baik
Tak hanya mengurus jastip, Tami juga harus membuat jamu dan memasak pesanan nasi box ketika ada orderan. Beberapa pekan lalu, ia mendapatkan orderan hasil donasi untuk dibagikan kepada para driver ojek online yang tetap bekerja di tengah-tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Tami seringkali membuatnya kewalahan. Untuk itu, Tami berharap akan ada lebih banyak orang yang mau mengikuti jasa titip yang dibuatnya. Pemilik akun @Dapur_Thamie ini percaya bahwa masa pandemi ini akan terlewati, asalkan kita mau dan berusaha menebarkan kebaikan dan manfaat kepada lebih banyak orang.
“Saya yakin masih ada jalan supaya kita bisa berjuang dari masa sulit ini. Manfaatkan momen yang ada untuk bisa bermanfaat bagi orang lain, kita punya caranya masing-masing. Berharapnya sih juga bisa banyak yang mengikuti buat buka jastip, karena saya sendiri pun nggak bisa meng-handle sendirian. Semoga bisa menginspirasi banyak orang.”
Lewat ide sederhananya ini, Tami mengajak orang-orang yang mungkin kehilangan mata pencahariannya karena pandemi corona untuk melakukan hal-hal kecil yang berdampak besar. Idenya mungkin sederhana, jastip belanja ke pasar. Namun, banyak orang-orang yang terbantu dan membuka rezeki bagi ojek online yang sepi orderan.
ADVERTISEMENT