Pentingnya Review Jujur dari Food Blogger

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
10 April 2019 15:22 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shasya Pashatama. Dok: Instagram @pashatama
zoom-in-whitePerbesar
Shasya Pashatama. Dok: Instagram @pashatama
ADVERTISEMENT
Saya memang punya hobi makan. Saking hobinya, saya bisa datang ke suatu daerah hanya demi mencicipi makanan khasnya atau sekadar makan di tempat favorit. Buat saya, makan itu bukan cuma perkara kenyang saja, tapi juga soal cita rasa yang ada pada makanan tersebut.
ADVERTISEMENT
Awal mula saya menjadi seorang food blogger adalah ketika saya sering membuat ulasan makanan yang saya makan di blog pribadi. Oleh karena waktu itu Twitter sedang ramai digunakan, akhirnya saya juga sering membuat review singkat di Twitter.
Ternyata, banyak orang yang menjadikan review saya sebagai rujukan mereka dalam mencari tempat makan yang enak. Dari situ, saya mulai membuat SurgaMakan, blog yang khusus mengulas makanan yang saya makan.
Meskipun sudah memiliki blog khusus makanan, saya tetap mengulas sendiri makanan yang saya makan sebagai konten blog. Saya tidak memiliki kontributor penulis lain untuk menjaga jumlah konten yang masuk. Ini semua dilakukan karena saya ingin menjaga sentuhan personal pada setiap review yang masuk ke SurgaMakan. Quality over quantity.
Website surgamakan.com. Dok: website surgamakan.com
Selain itu, saya berprinsip untuk selalu membuat review secara jujur. Jika menurut saya makanan tersebut tidak cocok di lidah, saya tidak akan menulis review-nya. Dengan cara ini, saya juga membangun rasa percaya pembaca terhadap tulisan yang telah saya buat.
ADVERTISEMENT
Makanya, SurgaMakan hanya mengulas makanan-makanan yang enak dan cocok di lidah saya. Saya ingin review yang saya buat datang dari pendapat pribadi tanpa ada pengaruh dari orang lain.
Berkecimpung selama hampir 10 tahun sebagai food blogger, tidak membuat saya merasa sebagai senior di antara food blogger yang baru. Justru, saya kagum dengan semangat dan energi yang mereka miliki dalam membuat review makanan. Bahkan, kehadiran mereka menambah referensi tempat makan yang harus dicoba. Tidak menutup kemungkinan juga membuka peluang untuk berkolaborasi antar sesama food blogger.
Saya pun cukup sering berkolaborasi dengan banyak blogger atau komunitas, salah satunya teman kumparan. Bersama teman kumparan, saya dapat berkolaborasi memberikan konten-konten seputar makanan melalui platform yang tersedia.
Shasya saat menghadiri acara #Mainkekumparan. Dok: kumparan
Teman kumparan membuka ruang bagi komunitas maupun influencer untuk berkolaborasi dalam berbagai hal. Dengan kredibilitas yang dimilikinya, kumparan dapat menyebarkan kegiatan yang dilakukan komunitas, sedangkan komunitas dapat dengan mudah menyebarkan informasi dan kegiatannya.
ADVERTISEMENT
Sebab, mustahil bagi sebuah komunitas, influencer, pun blogger, untuk dapat berkembang jika tidak berkolaborasi bersama.
Untuk membaca ulasan kumparan lebih lanjut tentang usaha makanan yang dibuat Shasya Pashatama (Cici Claypot, Bandung) sila cek di sini.