Heboh Pramuka Makan Nasi Beralaskan Tanah

25 Maret 2017 15:12 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar kurang menyenangkan datang dari Gerakan Pramuka Indonesia. Sabtu (25/3), Adhyaksa Dault yang kini menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia mengunggah sebuah foto yang menimbulkan kritikan tajam netizen Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam foto yang diunggahnya sekitar pukul 11.00 WIB di akun Instagram resminya (@adhyaksadault), terlihat bagaimana sekelompok pelajar berseragam Pramuka tengah makan bersama-sama.
Parahnya, nasi dan lauk yang dimakan para Pramuka tersebut diletakkan begitu saja di atas tanah dan rerumputan, tanpa menggunakan alas apapun. Adhyaksa Dault langsung membandingkannya dengan sebuah foto lain yang menunjukkan kegiatan Pramuka yang hampir sama.
Bedanya, kegiatan makan bersama ini menggunakan alas terpal yang masih dilapisi lagi dengan daun pisang.
Dalam keterangan fotonya, Adhyaksa menyatakan bahwa prosesi makan tersebut bukanlah bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka. Ia memastikan akan menegur dan melakukan pembinaan kepada Panitia kegiatan tersebut. Ia juga berjanji masalah ini sudah harus selesai paling lambat pada hari Senin (27/3).
Kegiatan pramuka yang dikritik Adhyaksa Dault (Foto: Facebook/ Ahmad Almahera)
ADVERTISEMENT
"Sekarang lagi dideteksi. Lokasinya di Provinsi Banten, tapi kita belum tau lokasinya di mana, di Bantennya atau kabupatennya," jelas Adhyaksa ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Sabtu (25/3).
Adhyaksa juga menyangkan kejadian tersebut. Menurutnya, kegiatan dalam foto tersebut berkebalikan dengan kegiatan Pramuka yang mendidik, menggembirakan, dan menginspirasi. Dia menjamin akan memberikan sanksi tegas terhadap pembina dan pelatih kegiatan dalam foto tersebut.
"Kalau sudah ketemu kita panggil dan minta klarifikasinya, lalu kita tetapkan sanksinya. Bisa yang terberat yaitu memecat atau mencabut predikat pelatih atau pembina yg melekat," ucap Adhyaksa tentang kemungkinan sanksi.
"Kalau guru, tentunya kita buatkan surat agar diberi sanksi tegas dari Kemendikbud, bisa skorsing bahkan pemecatan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, Adhyaksa tidak mau terburu-buru dalam menyikapi hal ini. Saat ini ia tengah melakukan koordinasi dengan Kepala Kwarda Banten soal tempat dan waktu kejadian. Nantinya, pemberian sanksi akan dimusyawarahkan terlebih dahulu melalui Dewan Kehormatan Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia dan meminta pertimbangan Kwarda Pramuka Banten.