5 Cara Penyelesaian Konflik Sosial di Masyarakat

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
Konten dari Pengguna
13 November 2023 0:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Penyelesaian Konflik Sosial. Unsplash/ Ben White
zoom-in-whitePerbesar
Cara Penyelesaian Konflik Sosial. Unsplash/ Ben White
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konflik sosial adalah hubungan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok diikuti tindakan saling mengancam dan melakukan kekerasan. Cara penyelesaian konflik sosial di masyarakat menjadi salah satu hal yang perlu ditanamkan pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Meskipun konflik dapat menyebabkan perpecahan, sebenarnya konflik termasuk bagian dari interaksi disosiatif.
Konflik yaitu interaksi sosial yang terjadi karena adanya beragam perbedaan yang memengaruhi kehidupan sosial, misalnya perbedaan budaya, ras, hingga sifat.

5 Cara Penyelesaian Konflik Sosial

Cara Penyelesaian Konflik Sosial, Unsplash/ Anna Vander Stel
Mengutip buku Pelayanan Sosial Remaja Putus Sekolah, Sumarni, dkk (2020), berikut beberapa cara penyelesaian konflik sosial pada masyarakat:

1. Mediasi

Mediasi (mediation) adalah penyelesaian suatu konflik dengan mengundang pihak ketiga yang netral dan berfungsi sebagai penasihat dan keputusannya tidak mengikat pada pihak yang bertikai.
Misalnya, pak kepala desa menjadi mediator warga masyarakat yang sedang bertikai memperebutkan lahan sawah, hasil keputusan pada kedua belah pihak warga bertikai.

2. Mengatasi dengan Toleransi

Sikap saling menghargai perbedaan antara individu satu dengan yang lain, disebut toleransi. Sikap ini dapat meminimalisasi terjadinya konflik, sehingga meningkatkan rasa solidaritas dalam kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Apabila suatu kelompok dalam masyarakat tidak mempunyai sikap toleransi, akan memicu perpecahan serta cenderung membuat konflik dengan kelompok lain, karena itu sikap toleransi dapat menciptakan persatuan dan kesatuan.

3. Memaksakan kehendak

Pada awal sudah disebutkan, bahwa konflik sosial terjadi karena perbedaan pendapat atau prinsip. Konflik seperti ini didasari karena adanya orang atau kelompok yang merasa pendapatnya paling benar.
Oleh karena itu, orang ini akan menyelesaikan konflik dengan cara apapun asalkan kemenangan ada di pihaknya.
Tetapi, berdasarkan hak dan kewajiban asasi manusia, memaksakan kehendak merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia secara ringan, sehingga tidak dianjurkan.

4. Kompromi

Kompromi (compromise) adalah bentuk bentuk penyelesaian konflik di mana pihak-pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya.
Misalnya, pertikaian antara buruh dan majikan bisa diselesaikan apabila buruh dinaikkan gajinya sesuai dengan kemampuan perusahaan.
ADVERTISEMENT

5. Arbitrasi

Arbitrasi (arbitration) adalah cara menyelesaikan konflik melalui pihak ketiga sebagai penengah yang dipilih oleh kedua pihak yang bertikai.
Pihak ketiga memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan sehingga pihak yang bertikai mematuhi hasil keputusan pihak ketiga. Contohnya dalam pertandingan sepak bola keputusan pada wasit yang memimpin pertandingan.
Demikian beberapa cara penyelesaian konflik sosial di masyarakat yang perlu diketahui dan diikuti.
Buat masyarakat perlu diketahui bahwa setiap manusia pasti memiliki konflik dengan manusia lainnya, jadi ikuti tips di atas agar terhindar dari konflik sosial. (manda)