Konten dari Pengguna

Cara Membayar Hutang Puasa 2 Tahun yang Lalu

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
10 November 2023 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Membayar Hutang Puasa 2 Tahun Lalu, Foto: Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Membayar Hutang Puasa 2 Tahun Lalu, Foto: Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
ADVERTISEMENT
Membayar hutang puasa yang ditinggalkan hukumnya adalah wajib. Beberapa orang bahkan ada yang lupa untuk membayar hutang puasa sampai bertahun-tahun lamanya. Lalu bagaimanakah cara membayar hutang puasa 2 tahun lalu?
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi kewajiban bagi umat muslim adalah menjalankan ibadah puasa. Namun ada beberapa keringanan yang diberikan bagi mereka yang tidak bisa berpuasa karena alasan tertentu, seperti orang tua yang sudah uzur, orang yang sedang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan, orang yang sedang haid dan wanita hamil atau menyusui.

Cara Membayar Hutang Puasa 2 Tahun yang Lalu

Ilustrasi Cara Membayar Hutang Puasa 2 Tahun Lalu, Foto: Pexels/Naim Benjelloun
Terdapat beberapa pandangan yang berbeda dari beberapa ulama terkait batas pergantian hutang puasa. Dikutip dari an-nur.ac.id, berikut adalah pandangan ulama terkait cara membayar hutang puasa 2 tahun yang lalu atau bertahun tahun lamanya.

1. Menurut ulama Syafi’iyah dan ulama Hanabilah

Menurut ulama Syafi’iyah dan ulama Hanabilah dijelaskan bahwa batas akhir dalam mengqadha atau membayar hutang puasa adalah sampai tiba bulan Ramadhan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Jika masih belum mengganti puasa sebelum bulan Ramadan datang lagi, maka orang itu berdosa dan harus membayar fidyah selain mengqadha (mengganti) puasanya. Hal ini berdasarkan pada hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah saw. bersabda :
Fidyah adalah penggantian atau tebusan yang membebaskan seorang dari hukum yang berlaku. Fidyah dibayar sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan untuk satu orang dengan cara memberikan atau menyumbangkan makanan kepada orang miskin.

2. Menurut ulama Hanafiyah

Menurut ulama Hanafiyah dijelaskan bahwa batas akhir dalam mengqadha atau membayar hutang puasa Ramadan adalah tidak ada. Ini dimaksudkan seseorang boleh mengganti puasa kapan saja selama masih hidup, baik setelah bulan Ramadan berakhir maupun pada tahun-tahun berikutnya.
Namun, orang itu tetap berdosa jika menundanya tanpa alasan yang syar’i. Hal ini didasarkan pada perbuatan Aisyah r.a. yang menunda qadha puasanya hingga bulan Syakban. Dari Abu Salamah pernah mendengar Aisyah r.a. berkata :
ADVERTISEMENT
Dari pendapat di atas, pendapat ulama Syafi’iyah dan ulama Hanabilah lebih kuat dan aman untuk diamalkan. Seseorang yang belum membayar hutang puasa 2 tahun atau bertahun-tahun lamanya harus melalukan qadha puasa dan juga melakukan fidyah sejumlah puasa yang ditinggalkan.
Itulah informasi terkait cara membayar hutang puasa 2 tahun lalu yang dapat dilakukan. Jika belum yakin, tanyakan pada ahli agama lainnya, seperti kyai, ustaz, dan lain sebagainya. (Mit)