Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung Depresiasi Aset dan Contoh Soalnya dalam Akuntansi
26 Juni 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manajemen aset kantor merupakan salah satu fungsi dari departemen HR & GA perusahaan. Cara menghitung depresiasi aset merupakan cara yang bisa memudahkan pengguna dalam akuntansi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari jurnal stekom.ac.id, depresiasi adalah istilah di ranah moneter dan akuntansi, yang mengacu pada penurunan nilai aset akibat dari penggunaan, keausan, atau keusangan. Dengan kata lain, depresiasi adalah penyusutan nilai aset.
Cara Menghitung Depresiasi Aset
Kali ini Tips dan Trik akan memberikan beberapa cara menghitung depresiasi aset dengan mudah. Berikut selengkapnya:
1. Metode Garis Lurus
Metode ini menghitung penyusutan aset berdasarkan periode waktu, bukan penggunaan, sehingga beban depresiasi dianggap sama atau rata setiap tahun.
Dengan demikian, asumsinya penurunan nilai aset tidak dipengaruhi oleh fungsi atau besar-kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan.
Depresiasi = (Harga perolehan – Nilai residu) : Umur ekonomis
Contoh: Jika perusahaan membeli mobil operasional Rp350.000.000 pada awal tahun, dan diperkirakan memiliki masa pemakaian 5 tahun dengan nilai residu Rp100.000.000, maka penyusutan kendaraan sebesar:
ADVERTISEMENT
(Rp350.000.000 – Rp100.000.000) : 5 = Rp50.000.000 per tahun
2. Metode Saldo Menurun
Metode ini menghitung penyusutan tidak secara rata tiap tahun, melainkan dengan besaran yang menurun.
Beban depresiasi terbesar adalah pada tahun pertama, kemudian lebih kecil pada tahun berikutnya, dan seterusnya. Biaya penyusutan tiap tahun dihitung dengan persentase (%): 1/umur ekonomis x 100%.
Depresiasi = Harga perolehan x % penyusutan
Contoh: Jika perusahaan membeli mesin produksi dengan harga Rp400.000.000 dan diperkirakan memiliki masa guna 5 tahun, maka beban penyusutan dapat dihitung seperti berikut.
% penyusutan mesin: 1/5 x 100% = 20%
3. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode ini sama dengan metode saldo menurun, tetapi persentase penyusutan digandakan atau dikalikan 2, sehingga biaya depresiasi akan lebih besar.
% penyusutan = 1/umur ekonomis x 100% x 2
ADVERTISEMENT
Dengan contoh sama: Jika perusahaan membeli mesin produksi seharga Rp400.000.000 dan masa guna 5 tahun, beban penyusutan seperti berikut:
% penyusutan adalah: 1/5 x 100% x 2 = 40%
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini juga menggunakan asumsi beban depresiasi menurun dari tahun ke tahun. Namun, cara menghitungnya dengan menggunakan pengali berupa pecahan umur ekonomis dibagi jumlah angka tahun.
Jika umur ekonomis 5 tahun, maka jumlah angka tahun: 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15. Maka, pecahan pengali tahun ke-1 = 5/15, tahun ke-2 = 4/15, tahun ke-3 = 3/15, tahun ke-4 = 2/15 dan tahun ke-5 = 1/15.
Depresiasi = (Harga perolehan – Nilai residu) x pecahan pengali
5. Metode Unit Produksi
Berbeda dengan sebelumnya, metode unit produksi menghitung beban penyusutan tidak berdasarkan waktu, melainkan fungsi. Umur ekonomis aset lebih didasarkan pada kapasitas maksimal, misalnya kemampuan mesin/alat dalam memproduksi barang atau jasa, jarak tempuh kendaraan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Depresiasi = (Harga perolehan – Nilai residu) x (Pemakaian/Kapasitas maksimal)
Contoh: Perusahaan iklan membeli kamera DSLR full frame baru Rp100.000.000 sebagai alat produksi foto. Kamera tersebut punya batas penggunaan normal hingga 100.000 klik dan punya nilai residu Rp10.000.000. Jika pada akhir tahun ke-1 shutter count mencapai 30.000 klik, dan akhir tahun ke-2 80.000 klik, maka penyusutan sebesar:
Akhir Tahun 1
Beban penyusutan: 90.000.000 x 30.000/100.000= 27.000.000
Akumulasi penyusutan: 27.000.000
Nilai Buku: 73.000.000
Akhir Tahun 2
Beban penyusutan: 90.000.000 x 50.000/100.000= 45.000.000
Akumulasi penyusutan: 45.000.000
Nilai Buku: 28.000.000
Demikian beberapa cara menghitung depresiasi aset dalam akuntansi yang mudah dan benar. Ikuti langkah demi langkah cara di atas agar tepat untuk menentukan depresiasi aset! (nanda)
ADVERTISEMENT
Baca juga: Cara Menyusun Berkas Lamaran Kerja yang Baik