Tata Cara Menghitung PPN Aturan Terbaru Lengkap dengan Rumusnya

Ilustrasi cara menghitung ppn aturan terbaru. Sumber: pexels.com

Pada akhir tahun 2024 kemarin, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan isu kenaikan PPN 12%. Hal inilah yang kemudian membuat orang-orang penasaran dengan cara menghitung PPN aturan terbaru ini.

Pasalnya, meski sekilas kenaikannya hanya 1%, tetapi jika dihitung menurut rumus perhitungan pajak, maka kenaikannya sebesar 9%. Oleh karena itulah, tak heran jika banyak lapisan masyarakat yang menentang adanya kenaikan PPN ini.

Cara Menghitung PPN Aturan Terbaru dan Rumus yang Digunakan

Ilustrasi cara menghitung ppn aturan terbaru. Sumber: pexels.com

Mengutip dari buku Kajian Lengkap tentang PPN dan PPnBM, Nataherwin, Syanti Dewi, dan Widyasari (hal 167), Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pajak yang dipungut oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan Pemerintah yang berstatus Pengusaha Kena Pajak (PKP) atas transaksi jual-beli BKP dan/atau JKP.

PPN sendiri bukan merupakan pajak tidak langsung karena bersifat objektif dan tidak kumulatif. Oleh karena itu, pihak yang membayar pajak ini tidak diwajibkan menyetorkan langsung ke kas negara, tetapi melalui pihak yang memotong atau memungut PPN.

Seperti yang sudah disebutkann sebelumnya bahwa subjek PPN adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan non PKP. Bedanya adalah jika sebagai PKP, maka wajib memungut PPN. Sementara non PKP tidak bisa memungut Pajak Pertambahan Nilai. Namun, saat non PKP melakukan transaksi barang/jasa kena PPN, tidak bisa mengkreditkan Pajak Masukan.

Seperti yang diketahui bahwa pada akhir tahun 2024, pemerintah mencanangkan adanya kenaikan pajak sebesar 12%. Agar lebih mudah dalam memberikan gambaran terkait besarnya kenaikan pajak tersebut, berikut ini adalah tata cara menghitung PPN aturan terbaru dan rumus yang digunakan.

Baca Juga: Tata Cara Mengajukan NUPTK untuk Tenaga Kependidikan

Itulah tata cara menghitung PPN aturan terbaru lengkap dengan rumusnya untuk disimak dan dipahami. (Anne)