14 Persen Penduduk Indonesia Alami Stroke

Konten Media Partner
30 Oktober 2022 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jambore Stroke yang digelar di Yogyakarta untuk imbau warga terapkan hidup sehat agar terhindar dari stroke. Foto: erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Jambore Stroke yang digelar di Yogyakarta untuk imbau warga terapkan hidup sehat agar terhindar dari stroke. Foto: erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) mencatat 14 persen warga Indonesia terserang stroke. Satu dari empat orang di Indonesia juga berpotensi terpapar stroke. Oleh karena itu mereka mengingatkan bahaya stroke ini harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Pengurus Pusat Yastroki, Mayjen Purn dr Tugas, mengatakan karena stroke masih mengancam, maka mereka berinisiatif menggelar Jambore Stroke pertama kali di Yogyakarta. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di DIY karena selama ini komunitas stroke di DIY dikenal paling aktif untuk berkumpul dan bertukar pikiran.
"Mantan penderita stroke yang telah sembuh sering menginspirasi kepada rekannya yang belum sembuh," kata dia, Minggu (30/10/2022).
Di samping itu, DIY merupakan kota pelajar dan juga kota budaya serta pariwisata. Dengan melaksanakan jambore stroke di DIY harapannya memang akan menyentuh semua lini bangsa ini sehingga kesadaran masyarakat akan bahaya stroke bisa meningkat.
"Kegiatan ini memang bertujuan untuk kampanye dan mengingatkan akan bahaya stroke," kata dia.
Sebab angka penderita stroke di Indonesia kini sudah mencapai 14 persen. Dan berdasarkan penelitian mereka, 1 dari 4 orang di Indonesia ini beresiko terkena stroke.
ADVERTISEMENT
Tugas mengungkapkan stroke menjadi penyakit yang menyebabkan kematian nomor 1 di Indonesia. Dan belakangan ini jumlah penderita stroke dari waktu ke waktu semakin meningkat. Sehingga masyarakat perlu banyak diingatkan akan bahaya penyakit ini.
Ketua Yastroki Yogyakarta, Dr Paryono menuturkan stroke di Indonesia sampai saat ini memang masih menjadi permasalahan utama sekarang ini. Karena menurut penelitian, angka kematian akibat stroke di Indonesia memang masih tertinggi dan tertinggi kedua di Dunia.
"Jadi penyakit ini memang perlu diwaspadai bagaimana pencegahannya," kata dokter spesialis syaraf RSUP Dr Sardjito ini.
Yogyakarta termasuk kota tertinggi angka penderita strokenya di Indonesia. Sebab DIY adalah kota Pensiun dengan angka harapan hidup tertinggi di Indonesia yaitu sekira 70 tahun. Oleh karenanya hal tersebut tentu berdampak pada angka penderita stroke.
ADVERTISEMENT
Karena berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, semakin tua umur seseorang maka resiko terkena stroke akan semakin besar. Jambore stroke ini sendiri baru pertama digelar di DIY. Jambore ini mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya penyakit ini.
"Sehingga masyarakat bisa mewaspadai akan datangnya penyakit ini serta berupaya melakukan pencegahan," kata dia.
Stroke bisa datang kapanpun dan di manapun tanpa melihat usia karena siapapun bisa terkena stroke. Karena yang penting adalah dengan pola hidup sehat dalam kesehariannya. Pola hidup cerdik harus diterapkan untuk mengurangi resiko stroke.
"Kita harus ekstra hati-hati. Dengan jambore ini kami mengingatkan kembali akan bahaya stroke," terang dia.