Konten Media Partner

Abrasi dan Gelombang Tinggi Hantam Warung Makan di Pantai Depok Bantul

1 November 2020 6:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah makan di Pantai Depok yang alami abrasi dan dihantam gelombang tinggi, Sabtu (31/10/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah makan di Pantai Depok yang alami abrasi dan dihantam gelombang tinggi, Sabtu (31/10/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Gelombang tinggi di Pantai Selatan Jawa merusak sejumlah warung makan yang berada di kawasan Pantai Depok, Bantul. Kerusakan itu diperparah dengan abrasi atau pengikisan bibir pantai yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
Pemilik warung terdampak abrasi, Dardi Nugroho, mengatakan, gelombang tinggi di pantai Depok sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Namun, yang paling tinggi, kata dia, terjadi pada Kamis (29/10) petang. Gelombang susul menyusul hingga malam hari, pukul 22.00 WIB.
"Saat itu menjadi gelombang yang cukup tinggi. Lerkiraan tinggi gelombang mencapai 15 - 20 meter," kata Dardi, mengawali cerita, saat ditemui di warungnya, Salsabila 2,
Kendati demikian pihaknya tetap nekat untuk membuka warung dan melayani pelanggan. Karena mereka menganggap abrasi ini sudah jadi semacam tradisi tahunan dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Kondisi rumah makan di Pantai Depok yang alami abrasi dan dihantam gelombang tinggi, Sabtu (31/10/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
Warga sebenarnya sudah melakukan persiapan untuk menghadapi gelombang besar dan abrasi tersebut. Sudah ada persiapan sebelumnya dengan memasang tanggul yang dibuat dari karung pasir dan bambu yang ditata sedemikian rupa guna menghadang laju gelombang laut.
ADVERTISEMENT
"Namun ternyata tanggul tidak cukup kuat untuk menahan kekuatan gelombang yang cukup besar," tambahnya.
Akibat kerusakan itu, Dardi menyebut kerugian mencapai Rp 10 juta. Hal itu terlihat dari beberapa bagian lantai pendopo depan yang rusak ditelan abrasi dan ombak besar.
“Sudah jadi risiko karena memang warung kami ada di pinggir pantai. Kami terima saja," ucapnya.
Sementara itu Ketua Koperasi Mina Bahari Pantai Depok, Sutarlan menuturkan setidaknya tercatat ada 10 warung yang ikut terdampak abrasi kali ini. Namun memang pihaknya mengakui warung makan tersebut tetap buka seperti biasa.
Kondisi rumah makan di Pantai Depok yang alami abrasi dan dihantam gelombang tinggi, Sabtu (31/10/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
"Mereka sudah paham dan memang sudah menjadi risiko mereka. Saya lihat mereka juga tidak ada masalah, dan tetap membuka warung,” ujar Sutarlan.