Ada Lonjakan Kasus di Kulon Progo, Ini Penjelasan Satgas COVID-19

Konten Media Partner
14 Januari 2022 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo mengalami lonjakan memasuki pekan kedua 2022. Setidaknya ada temuan 14 kasus yang berasal dari klaster Nataru. Mereka berkumpul dengan warga luar daerah ketika Nataru beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, pihaknya telah menemukan klaster baru yaitu dari Kapanewon Kalibawang. Di mana setidaknya ada 12 orang warga Kalibawang yang terpapar COVID-19 karena Nataru kemarin. Dan dua orang lagi berasal dari Kapanewon Samigaluh.
“Awal tahun kami sempat tidak ada penambahan kasus. Tetapi belakangan ada 14 kasus,” katanya, Kamis (13/1/2022).
Kasus pertama muncul pada 1 Januari 2022. Saat itu ada satu warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 usai bepergian ke luar daerah untuk merayakan Nataru. Terhadap temuan ini sudah dilakukan penelusuran dan diperoleh hasil dari sumber yang sama.
Ternyata, lanjutnya, sebelum diketahui positif, pasien ini sempat berkumpul dengan keluarganya. Karena dinyatakan positif, Dinas Kesehatan langsung melakukan langkah sesuai dengan Standar Operation Procedur (SOP).
ADVERTISEMENT
Pihaknya langsung melaksanakan tes antigen terhadap mereka yang berinteraksi dan hasilnya positif. Kemudian mereka melakukan tes PCR dan hasilnya tetap positif sehingga dilakukan tracing. Hasilnya.13 orang yang melakukan kontak erat ini semuanya juga positif.
"Para penderita COVID-19 ini, dalam kondisi tanpa gejala," paparnya.
Saat ini, mereka sudah diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Tim juga melakukan tracing kepada warga lain yang sempat melakukan kontak erat. Ia berharal hasilnya negatif dan tidak ada lagi penambahan kasus.
Ketua Gugus Tugas COVID-19, Fajar gegana meminta masyarakat untuk memantau ketika ada pendatang atau warga uang pulang dari luar daerah. Warga diminta mendirikan tempat karantina, untuk memastikan pendatang dalam kondisi sehat.
"Kami menghimbau Kalurahan hidupkan lagi shelter," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati ini meminta masyarakat untuk disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Sebab COVID-19 belum berakhir dan masih ditemukan kasus. Bahkan di Kalibawang dan Samigaluh ada klaster baru dari aktivitas Nataru.
“Protokol tetap harus diterapkan secara ketat, karena kasus yang muncul warga tidak tertib,” katanya.